Komplikasi Hubungan Antara Alkohol dan Kanker

Editorial terbaru mengungkapkan hubungan rumit antara alkohol dan kanker, dengan penelitian yang menunjukkan tren meningkatnya kanker gastrointestinal di bawah usia 50. Konsumsi alkohol juga dianggap sebagai penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga, tetapi belum ada kesepakatan di kalangan ilmuwan mengenai bahaya konsumsi moderat.

Sebuah editorial beberapa minggu lalu membahas hubungan antara alkohol dan kanker, menunjukkan bahwa para dokter dan peneliti saat ini sedang menyelidiki kesehatan usus dalam usaha memahami penyebab kanker. Seorang ahli onkologi gastrointestinal dari California mengungkapkan, “Tidak ada keraguan kita melewatkan sesuatu” terkait kenaikan kanker gastrointestinal di kalangan orang di bawah 50 tahun, meskipun angka kanker menurun pada orang dewasa yang lebih tua.

Menurut editorial 15 Januari, konsumsi alkohol dianggap sebagai penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga di AS, setelah tembakau dan obesitas, dengan hubungan ini telah terbukti pada tujuh jenis kanker. Di edisi 24 Januari Wall Street Journal, mereka menyoroti ketidaksepakatan di kalangan ilmuwan tentang bahaya dari alkohol dalam jumlah moderat.

Artikelnya menyatakan, “Ilmuwan tidak setuju apakah jumlah alkohol yang lebih kecil berbahaya atau mungkin memiliki manfaat kesehatan.” Satu kelompok ilmuwan berpendapat bahwa satu minuman sehari meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyakit terkait alkohol, sementara kelompok lainnya mengatakan minum moderat terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan tidak minum sama sekali.

Temuan baru menunjukkan bahwa risiko kematian dari penggunaan alkohol meningkat, dengan risiko satu dalam 1.000 untuk lebih dari tujuh minuman seminggu, dan satu dalam 100 untuk lebih dari sembilan. Penting bagi setiap orang untuk menyadari argumen dari berbagai sisi, namun harus diakui bahwa masalah alkohol dan kanker sangat kompleks.

Timothy Rebbeck, peneliti pencegahan kanker di Dana-Farber Cancer Institute, menekankan: “Setiap orang harus mulai memikirkan tingkat risiko yang mereka bersedia terima. Dan beberapa orang akan mengabaikannya sepenuhnya.” Ini mencerminkan sifat manusia, meskipun bisa memberikan variabel baru dalam pertimbangan.

Artikel Journal 24 Januari menyatakan, “Ini adalah tahun besar untuk minuman keras, bagi orang-orang yang meminumnya dan perusahaan yang memproduksinya.” Pejabat AS diharapkan akan mengevaluasi berbagai ilmiah untuk menentukan batasan apa yang dianggap terlalu banyak.

Hubungan antara alkohol dan risiko kanker sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak variabel. Ilmuwan memiliki pandangan berbeda tentang konsumsi alkohol moderat, yang dapat berdampak pada kesehatan. Penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan risiko mereka dalam konsumsi alkohol, dan keputusan akhir memerlukan penelitian lebih lanjut.

Sumber Asli: www.sungazette.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *