Memahami Lebih Dalam Pengaruh Mutasi Genetik dalam Perawatan Kanker

Dr. Guru Sonpavde menekankan pentingnya memahami bagaimana mutasi genetik mempengaruhi pengobatan kanker GU. Ia membahas kemajuan dalam penggunaan biomarker dan pengobatan presisi dalam wawancara setelah Simposium Kanker GU ASCO 2025, menunjukkan potensi biomarker seperti BRCA, FGFR3, dan KIM-1.

Dr. Guru Sonpavde menekankan pentingnya memahami pengaruh mutasi genetik terhadap perawatan kanker, khususnya kanker genitourinari (GU). Dalam wawancara setelah Simposium Kanker GU ASCO 2025, ia membahas peran pengujian genetik dan manfaat pengobatan presisi. Sebagai direktur medis di Onkologi Genitourinari dan ketua penelitian kanker kandung kemih, Sonpavde mengarahkan perhatian pada kemajuan dalam penggunaan biomarker dan mutasi genetik untuk meningkatkan hasil pengobatan.

Sonpavde menyoroti bahwa meskipun kemajuan telah dibuat, masih ada banyak yang harus dilakukan dalam pengobatan presisi. Biomarker seperti perubahan genetik BRCA1 dan BRCA2 telah membantu penggunaan inhibitor PARP. Deferensi dengan aplikasi luas Keytruda (pembrolizumab) untuk ketidakstabilan mikrosatelit juga menjadi penanda penting, termasuk dalam kanker prostat. Sementara itu, mutasi FGFR3 dalam kanker kandung kemih memungkinkan penggunaan Balversa (erdafitinib).

Di karsinoma sel ginjal, biomarker KIM-1 menunjukkan potensi dalam memprediksi penyakit sisa minimal (MRD) dan hasil jangka panjang dengan penghambat checkpoint imun. Penggunaan ctDNA untuk memilih pasien untuk terapi adjuvan juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dalam studi IMvigor011, ctDNA digunakan untuk membimbing terapi, dan hasil yang akan datang diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang pengobatan berbasis perubahan tumor dan informasi MRD.

Pemahaman yang lebih baik tentang mutasi genetik dan biomarker memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengobatan kanker, terutama dalam konteks kanker GU. Terapi presisi yang didasarkan pada biomarker dan ctDNA dapat membantu dalam menyesuaikan pengobatan bagi pasien, dengan harapan penelitian yang berkelanjutan dapat menghasilkan praktik klinis yang lebih efektif di masa mendatang.

Sumber Asli: www.curetoday.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *