Menemukan Pengemudi Genetik Kanker Prostat Agresif

Penelitian ini mengidentifikasi 223 mutasi yang memengaruhi perkembangan kanker prostat. Hasilnya menjelaskan interaksi antara faktor genetik yang diwariskan dan mutasi awal, serta implikasinya terhadap agresivitas kanker. Metode sekuensing genom lengkap digunakan untuk menganalisis 666 tumor prostat, mengungkapkan hubungan antara genetik dan jalur evolusi kanker.

Para peneliti dari UCLA, Universitas Toronto, dan Universitas Melbourne menemukan petunjuk genetik baru tentang mengapa beberapa kanker prostat tumbuh lambat sementara yang lain menjadi mematikan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Discovery ini mengevaluasi faktor genetik yang diwariskan serta mutasi somatik yang terbentuk selama perkembangan tumor. Hasil studi menunjukkan bahwa variasi genetik ini bekerja sama untuk memicu dan mendorong perkembangan kanker prostat.

Studi ini juga mengidentifikasi 223 daerah genom yang sering mengalami mutasi dalam tumor prostat, yang membantu kanker tumbuh dan menyebar. Penelitian ini menggunakan penutupan pemrograman genom lengkap terhadap 666 tumor prostat lokal, memberikan dataset terbesar di bidang ini. Mutasi yang terdeteksi sebagian besar tidak dapat ditemukan dengan metode penapisan tradisional.

Penelitian mengungkapkan bahwa kanker prostat agresif dan lambat berkembang bukanlah penyakit terpisah, melainkan tahap berbeda dalam jalur evolusi yang sama. Kanker yang agresif memperoleh mutasi berbahaya lebih awal, seperti BRCA2 dan MYC, yang berkontribusi pada kemunculan kanker yang lebih parah.

Kombinasi faktor genetik yang diwariskan dengan urutan tumor dapat memberikan prediksi lebih akurat mengenai perkembangan kanker prostat. Peneliti berencana untuk mengembangkan studi ini dengan populasi multi-ancestry untuk meningkatkan penilaian risiko dan strategi terapeutik di berbagai kelompok.

Penelitian ini menjelaskan peran penting dari variasi genetik yang diwariskan dan mutasi somatik dalam perkembangan kanker prostat. Pemahaman mengenai urutan mutasi dan latar belakang genetik dapat membantu meningkatkan diagnosis dan pengobatan, sehingga memungkinkan prediksi yang lebih baik terkait agresivitas kanker prostat. Penelitian lebih lanjut akan melibatkan populasi yang lebih beragam untuk menyempurnakan strategi penanganan.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *