Studi Universitas Otago menunjukkan bahwa vaksin HPV efektif mencegah kanker serviks di Selandia Baru, dengan penekanan pada pentingnya akses yang setara. Vaksinasi lebih bermanfaat bagi yang divaksinasi di usia muda. Namun, tingkat vaksinasi perlu ditingkatkan, terutama di kalangan Māori, untuk mencapai tujuan eliminasi kanker serviks.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Universitas Otago, Christchurch, menunjukkan bahwa program vaksinasi HPV berhasil dalam mencegah kanker serviks di Selandia Baru. Penulis utama, Associate Professor Peter Sykes, menekankan bahwa vaksin ini juga mencegah penyakit terkait HPV lainnya, termasuk kanker mulut dan tenggorokan.
Studi ini, diterbitkan dalam Jurnal Royal Society of New Zealand, bertujuan untuk mengevaluasi dampak program vaksinasi HPV yang dimulai pada 2008. Peneliti mencocokkan data dari Program Skrining Serviks Nasional dengan registrasi vaksinasi dan insidensi kelainan serviks yang terdeteksi.
Hasil menunjukkan adanya pengurangan signifikan dalam kanker serviks dan penurunan kemungkinan perubahan pra-kanker pada individu yang divaksinasi. Manfaat lebih besar terlihat pada mereka yang divaksinasi di usia muda, sehingga program vaksinasi perlu difokuskan pada anak di bawah 16 tahun.
Sykes juga menjelaskan bahwa program vaksinasi ini penting untuk kesetaraan akses bagi masyarakat Māori, Pasifik, dan Eropa. Namun, ia mencatat bahwa tingkat vaksinasi masih rendah dan menurun selama pandemi Covid, terutama di kalangan Māori. Untuk menghilangkan kanker serviks, tingkat vaksinasi harus mencapai 90%.
Meskipun vaksin HPV tidak melindungi dari semua kanker, para peneliti mendorong masyarakat untuk mengikuti pedoman skrining serviks. Investasi lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi masalah kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat.
Studi ini menunjukkan efektivitas program vaksinasi HPV dalam mencegah kanker serviks dan memperkuat pentingnya akses yang setara untuk semua kelompok masyarakat. Meskipun ada kemajuan, tantangan dalam meningkatkan tingkat vaksinasi tetap signifikan, terutama di kalangan kelompok tertentu. Untuk mencapai eliminasi kanker serviks, perlu ada peningkatan vaksinasi hingga 90% dan dukungan yang lebih besar dari masyarakat.
Sumber Asli: www.miragenews.com