Survei Konsumen Mengungkap Kesalahpahaman Umum Tentang HPV

Survei oleh OSUCCC-James mengungkapkan ketidaktahuan umum tentang risiko HPV dan kanker, terutama di kalangan pria. Meskipun 42 juta orang terinfeksi, vaksinasi HPV masih rendah. Vaksin dapat mencegah hingga 90% kanker serviks, namun hanya 56,9% anak-anak telah divaksinasi. Peningkatan kesadaran publik sangat diperlukan agar risiko kanker dapat dikurangi.

Sebuah survei baru yang dilakukan oleh OSUCCC-James menunjukkan banyak orang tidak menyadari risiko infeksi virus human papillomavirus (HPV) dan kanker, khususnya di kalangan pria. Meskipun HPV dikenali sebagai penyebab kanker serviks pada wanita, virus ini lebih umum terjadi pada pria dan juga terkait dengan peningkatan angka kanker lainnya.

Saat ini, terdapat sekitar 42 juta orang terinfeksi HPV, dan 98% individu di AS telah terpapar virus ini, yang menular melalui hubungan seksual dan persalinan. Jika sistem imun tidak dapat mengatasi virus tersebut, sel-sel dapat berkembang menjadi kanker. Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun, namun juga tersedia bagi orang dewasa hingga usia 45 tahun.

Meskipun vaksin tersedia sejak 2006, kurangnya kesadaran mengenai manfaatnya dalam mencegah kanker masih menjadi hambatan. CDC memperkirakan vaksinasi HPV yang tepat waktu dapat mencegah 90% kanker serviks, namun hanya 56,9% pasien anak-anak yang memenuhi syarat yang telah divaksinasi. Penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak perempuan yang divaksinasi dibandingkan pria.

Electra Paskett, PhD, menekankan bahwa “kita memiliki vaksin yang telah terbukti mengurangi risiko infeksi HPV hingga 90%” dan menjelaskan pentingnya vaksin dalam pencegahan kanker. Survei yang dilakukan oleh SSRS melibatkan 1.005 responden dan mengungkapkan ketidaktahuan mereka tentang infeksi HPV dan risiko kanker jangka panjang, termasuk mitos mengenai penularan dan dampaknya.

Hasil survei menunjukkan bahwa 45% responden tidak mengetahui bahwa infeksi HPV dapat menyebabkan kanker lain selain kanker serviks. 42% berpikir bahwa infeksi HPV lebih umum di kalangan wanita. Dr. Paskett mengatakan, “Lebih banyak pria terinfeksi HPV daripada wanita, dan mereka dapat menyebarkannya tanpa sadar.”

Selain itu, 40% responden percaya infeksi HPV akan menunjukkan gejala, padahal banyak infeksi tidak menimbulkan gejala sebelum berkembang menjadi kanker. Peneliti menyoroti risiko kanker orofaring yang meningkat, dengan prediksi bahwa kanker tersebut dapat menjadi salah satu dari tiga jenis kanker teratas di antara pria paruh baya di AS pada tahun 2045.

Di akhir, Matthew Old, MD, menegaskan bahwa “setelah terpapar, saat ini tidak ada pengobatan untuk infeksi HPV”. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi sangat penting untuk mencegah penyebaran strain virus yang berisiko tinggi.

Survei ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai infeksi HPV dan risiko kanker yang terkait. Kebutuhan untuk vaksinasi yang lebih luas sangat mendesak, terutama di kalangan pria, untuk menanggulangi penyebaran HPV dan mencegah kanker di masa depan.

Sumber Asli: ascopost.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *