Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal meningkatkan kesadaran akan kanker usus besar dan rektum. Kanker ini sering kali dimulai dari polip dan bisa tanpa gejala. Skrining kolonoskopi adalah metode terbaik untuk deteksi dini, terutama karena peningkatan kasus di kalangan populasi yang lebih muda. Dokter merekomendasikan skrining setiap 10 tahun dari usia 45 hingga 75 tahun.
Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal diadakan untuk meningkatkan pemahaman tentang kanker yang terjadi di usus besar atau rektum. Kanker ini seringkali tanpa gejala dan dimulai dari polip, yaitu pertumbuhan jaringan yang abnormal di usus. Dr. Elizabeth McKeown, seorang ahli bedah kolorektal di Memorial Health, menjelaskan pentingnya teknik skrining untuk mendeteksi polip sebelum menjadi kanker.
Menurut National Cancer Institute, sekitar 152.810 orang didiagnosis dengan kanker kolorektal pada tahun lalu, dan lebih dari 53.000 orang meninggal akibat penyakit ini. Dr. McKeown menekankan bahwa kolonoskopi adalah metode skrining terbaik, menggunakan tabung dengan kamera untuk memeriksa usus besar. Pengalaman pribadinya juga menggambarkan kolonoskopi sebagai “tidak menyenangkan,” namun mendapati polip memberikan ketenangan pikiran dan memicu dia untuk melakukan skrining lebih sering.
Usia untuk skrining kanker kolorektal telah diturunkan dari 50 menjadi 45 tahun karena peningkatan kasus di kalangan orang yang lebih muda, termasuk pasien berusia 35 tahun bahkan di usia 20-an. Para dokter merekomendasikan agar setiap orang melakukan skrining setiap 10 tahun dari usia 45 hingga 75 tahun, setelah itu keputusan skrining diserahkan kepada dokter.
Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal menggarisbawahi pentingnya skrining untuk deteksi dini. Dengan semakin banyaknya kasus pada usia muda, perlu untuk menyadari risiko dan mendapatkan pemeriksaan secara teratur untuk mencegah perkembangan kanker lebih lanjut. Kolonoskopi tetap menjadi metode utama untuk skrining dan deteksi polip yang berpotensi berbahaya.
Sumber Asli: www.wtoc.com