Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Usus Besar; sekitar 107.000 kasus baru dan hampir 53.000 kematian diperkirakan akan terjadi. Meskipun angka diagnosis menurun pada orang tua, kasus baru meningkat pada yang lebih muda. Pencegahan dapat dilakukan melalui pola makan sehat, olahraga, dan skrining.
Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Usus Besar. Di AS, sekitar 107.000 orang diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker kolorektal tahun ini, dengan hampir 53.000 kematian akibat penyakit ini. Kanker usus besar menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait kanker di negara tersebut.
Tingkat diagnosis kanker kolorektal menurun pada kelompok usia yang lebih tua berkat skrining yang meningkat; namun, angka diagnosis pada orang muda justru meningkat. Penjelasan untuk fenomena ini belum jelas, tetapi beberapa ahli mencurigai peningkatan konsumsi makanan ultra-prosessor, obesitas, gaya hidup tidak aktif, dan faktor lingkungan sebagai penyebabnya.
Pencegahan kanker usus besar paling baik dilakukan dengan mengikuti pola makan seimbang, rutin berolahraga, membatasi konsumsi alkohol, dan yang terpenting, melakukan skrining. Pedoman saat ini merekomendasikan untuk memulai skrining pada usia 45 tahun bagi orang dengan risiko rata-rata; jika ada risiko yang lebih tinggi, skrining bisa dimulai lebih awal. Diskusikan dengan dokter untuk menentukan waktu yang tepat berdasarkan etnis, riwayat keluarga, dan gaya hidup.
Berikut adalah sembilan sumber daya terbaik dari TODAY.com mengenai kanker kolorektal:
– Makanan yang meningkatkan risiko kanker kolorektal.
– Makanan terbaik untuk kesehatan usus.
– Kebiasaan sehat yang dianjurkan oleh onkolog untuk mengurangi risiko kanker.
– Tanda-tanda kanker kolorektal yang tidak boleh diabaikan.
– Gejala kanker kolorektal yang diabaikan oleh pasien.
– Cerita tentang kanker kolorektal yang terkait dengan kehamilan.
– Pengalaman pribadi diagnosis kanker kolorektal.
– Kanker kolorektal sebagai penyebab kematian terbesar di pria di bawah 50 tahun.
Pentingnya kesadaran akan kanker usus besar meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Dengan pendekatan pencegahan yang tepat seperti pola makan seimbang dan skrining rutin, kita dapat mengurangi risiko. Informasi dan sumber daya yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendukung kesehatan kita.
Sumber Asli: www.aol.com
