Model baru mengidentifikasi risiko tinggi kanker kolon awal berdasarkan empat faktor: riwayat keluarga, BMI, jenis kelamin, dan merokok. Dengan skor 9, risiko mengalami kanker pada usia muda meningkat. Penelitian di Cleveland Clinic menemukan bahwa skrining lebih awal dapat dilakukan bagi individu di bawah 45 tahun.
Model prediksi risiko baru dapat membantu mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi terkena kanker kolon awal. Model ini bergantung pada empat faktor: riwayat keluarga kanker kolon, indeks massa tubuh (BMI), jenis kelamin, dan kebiasaan merokok. Berdasarkan faktor-faktor ini, dokter dapat memperkirakan risiko kanker kolon atau polip pada orang di bawah usia 45 tahun, memungkinkan mereka memulai skrining lebih awal.
Dr. Carole Macaron, peneliti utama, menyatakan bahwa untuk individu dengan risiko rata-rata, usia mulai skrining saat ini adalah 45 tahun. Namun, sekitar setengah dari pasien dengan kanker kolon awal didiagnosis saat berusia di bawah 45 tahun. Model baru ini menggunakan skala 12 poin, di mana skor 9 menunjukan kemungkinan juga lebih dari 14% terkena kanker kolon pada usia muda.
Dalam penelitian yang dilakukan di Cleveland Clinic, hampir 9.500 pasien berusia 18 hingga 44 menjalani kolonoskopi, yang menemukan 346 kasus kanker kolon awal atau polip pra-kanker lanjut. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang dewasa berusia 18 hingga 44 tahun dengan skor 9 dan sekunder mungkin mendapatkan manfaat dari skrining kanker kolon.
Model ini diharapkan dapat mempersonalisasi rekomendasi skrining untuk pasien di bawah usia 45 tahun, sehingga lebih banyak orang dapat melakukan deteksi dini dan meningkatkan peluang pengobatan yang berhasil. Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal “Digestive Diseases and Sciences”.
Model prediksi risiko kanker kolon awal baru ini memberikan harapan akan deteksi dini. Dengan mempertimbangkan riwayat keluarga, BMI, jenis kelamin, dan kebiasaan merokok, dokter dapat menyarankan skrining lebih awal bagi individu di bawah 45 tahun, yang berpotensi meningkatkan angka keberhasilan pengobatan.
Sumber Asli: www.healthday.com