Studi di Denmark menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam skrining mamografi dapat mengurangi beban kerja radiologis hingga 49,7% tanpa mengorbankan akurasi deteksi kanker. Peneliti menyarankan integrasi hati-hati dari AI dalam proses skrining untuk memaksimalkan manfaatnya.
Penggunaan AI dalam skrining mamografi menunjukkan potensi besar untuk mengurangi beban kerja radiologis sambil mempertahankan akurasi deteksi kanker. Sebuah penelitian di Denmark mengevaluasi tiga skenario integrasi AI dan menemukan bahwa AI dapat menggantikan pembaca pertama atau kedua pada mamografi, yang menghasilkan pengurangan beban kerja hingga 49,7%. Penelitian ini melibatkan lebih dari 249.000 mamogram skrining dan menunjukkan hasil yang mengesankan tanpa mengorbankan tingkat deteksi kanker.
Skenario yang diuji meliputi: Penggantian pembaca pertama dengan AI mengurangi volume pembacaan hingga 48,8% tanpa menurunkan akurasi deteksi. Untuk penggantian pembaca kedua, meskipun terjadi pengurangan beban kerja sebesar 48,7%, terdapat penurunan sensitivitas sebesar 1,5%. Sementara itu, AI sebagai alat triase melakukan penilaian tahap risiko, mengarah pada pengurangan beban kerja dan sedikit meningkatkan deteksi kanker.
Pendapat dari Dr. Mohammad T. Elhakim menggarisbawahi potensi penggunaan AI dalam skrining mamografi. Namun, menghadapi tantangan dalam penerapan di dunia nyata, serta pertimbangan hukum dan etika tetap menjadi hal penting. Ditemukan bahwa hasil penelitian terbatas pada satu produk perangkat lunak dan populasi tertentu yang perlu dipertimbangkan dalam aplikasi praktisnya di berbagai daerah.
Integrasi AI dalam proses skrining mamografi menunjukkan potensi untuk mengurangi beban kerja radiologis dan meningkatkan efisiensi, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ada keuntungan, keputusan penerapan AI harus memperhatikan sensitivitas deteksi dan tantangan dunia nyata. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang dan efektivitas implementasi AI di berbagai konteks.
Sumber Asli: www.rsna.org