Wanita Ohio Temukan Kanker Ibu Jari Setelah Melihat Garis Hitam

Michelle Tagliamonte, 58 dari Ohio, menemukan kanker di ibu jarinya setelah melihat garis hitam saat manicure. Diagnosis melanoma stadium nol membuatnya menjalani operasi untuk mengangkat kanker. Dia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan kesehatan.

Seorang wanita di Ohio, Michelle Tagliamonte, 58 tahun, menemukan garis hitam di ibu jarinya saat melakukan manicure, yang mengarah pada diagnosis kanker stadium nol. Dia melihat garis tersebut pada bulan September 2024 dan awalnya mengira garis itu akan hilang seiring pertumbuhan kuku. Namun, ketika garis itu semakin jelas, ia mencari saran medis.

Setelah biopsi, ia didiagnosis dengan melanoma stadium nol di ibu jarinya. Kanker ini tergolong non-invasif dengan tingkat kesintasan tinggi yaitu 98 persen. Umumnya, pengangkatan area yang terpengaruh sudah cukup, meskipun terkadang terapi radiasi diperlukan.

Pada 17 Januari, Tagliamonte menjalani operasi selama empat jam untuk mengangkat kanker. Dokter bedah mengeluarkan kuku ibu jarinya dan melakukan cangkok kulit untuk menutup area yang terkena.

Pasca-operasi, Tagliamonte kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meski begitu, ia bersyukur sudah cepat mendapatkan pertolongan dan mengingatkan orang lain untuk peka terhadap perubahan pada kesehatan mereka. “Jangan abaikan hal-hal yang aneh, percayalah pada insting Anda dan lakukan pemeriksaan”, katanya.

Kisah Michelle Tagliamonte menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan kecil pada tubuh. Mengetahui dan memperhatikan gejala awal seperti garis hitam dapat membantu dalam diagnosis dini kanker. Keberhasilannya dalam menanggulangi melanoma stadium nol memberi harapan dan mendorong orang lain untuk proaktif terhadap kesehatan mereka.

Sumber Asli: www.hindustantimes.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *