Neratinib terbukti efektif terhadap metastasis otak pada pasien HER2-positif. Hasil dari uji klinis menunjukkan respons CNS yang menjanjikan dengan efek samping utama diare. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai urutan terapi yang optimal dan meningkatkan perawatan pasien.
Neratinib menunjukkan efektivitas yang konsisten terhadap sistem saraf pusat (CNS) pada pasien dengan kanker payudara HER2-positif yang memiliki metastasis otak, baik yang belum diobati maupun yang stabil. Hasil ini diperoleh dari tinjauan literatur yang dipresentasikan di Konferensi Kanker Payudara Miami ke-42. Tinjauan tersebut mencakup uji klinis prospektif yang melaporkan data spesifik CNS dari berbagai penelitian.
Neratinib telah disetujui oleh FDA sebagai terapi monoterapi untuk kanker payudara HER2-positif stadium awal dan dalam kombinasi dengan capecitabine untuk kanker payudara lanjut. Aktivitas CNS neratinib terlihat baik pada pasien yang sebelumnya terekspos TKI maupun antibodi-konjugat seperti T-DM1. Uji klinis menunjukkan bahwa efek samping yang paling umum adalah diare, yang terjadi pada sekitar 1 dari 4 pasien.
Hasil dari cohort uji klinis menunjukkan bahwa tingkat respons keseluruhan untuk CNS bervariasi tergantung subkelompok. Contohnya, dalam penelitian NALA, respons CNS tercatat 26,3% untuk arm neratinib, sedangkan 15,4% untuk arm lapatinib. Meskipun aktivitas neratinib pada CNS tetap terlihat meskipun telah menerima perawatan sebelumnya, peneliti mencatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengevaluasi dampak klinis lebih dalam.
Beberapa keterbatasan penelitian ini termasuk sifat retrospektif dan variasi dalam populasi pasien. Peneliti merekomendasikan studi prospektif lebih lanjut dengan metodologi yang standar dan kelompok pasien yang lebih besar untuk mengeksplorasi dampak urutan pengobatan pada pasien dengan metastasis otak akibat kanker payudara.
Hasil-hasil dari studi ini memberikan informasi penting bagi pengembangan terapi dengan neratinib dalam pengobatan kanker payudara HER2-positif, khususnya untuk individualisasi pengobatan pasien dengan kondisi metastasis otak.
Neratinib menunjukkan efektivitas yang menjanjikan untuk pasien dengan kanker payudara HER2-positif yang menderita metastasis otak, dengan hasil yang konsisten di beberapa uji klinis. Meskipun ada tantangan seperti efek samping diare dan keterbatasan dalam penelitian, hasil ini membuka jalan untuk pengobatan yang lebih baik di masa depan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih baik dampak urutan terapi ini.
Sumber Asli: www.onclive.com