Risiko Kanker Serviks Jelang Usia Pertama Berhubungan Seks

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang aktif seksual sebelum 18 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks, yang disebabkan oleh HPV. Penyuluhan pendidikan seksual dan akses skrining yang lebih baik sangat diperlukan untuk mengurangi risiko ini.

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang aktif secara seksual sebelum usia 18 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Kanker serviks adalah jenis kanker keempat paling umum di kalangan wanita di AS, dengan lebih dari 13.000 kasus setiap tahun. Penyebab utama kanker ini adalah human papillomavirus (HPV) yang menyebar melalui hubungan seksual.

Penelitian di China menemukan hubungan antara usia saat kehilangan virginity dan risiko kanker serviks. Risiko meningkat sekitar satu persen untuk setiap tahun di bawah usia 18 tahun. Hal ini diperkirakan karena sistem reproduksi yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga sel-selnya lebih rentan terhadap infeksi HPV.

Anak muda cenderung tidak melakukan skrining kanker serviks atau menerima vaksin HPV. Peneliti mendesak perlunya pendidikan seksual yang lebih baik dan akses yang lebih baik untuk skrining kanker serviks. Data diambil dari hampir 10 juta sampel DNA, dengan 149 variasi genetik terkait usia saat berhubungan seksual pertama kali.

Studi ini tidak memperinci usia spesifik atau risiko keseluruhan, tetapi mengacu pada analisis 2012 yang menunjukkan perubahan perilaku kontrasepsi berdasarkan usia saat berhubungan seksual. Pihak peneliti menyatakan bahwa memiliki lebih banyak pasangan seksual tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko kanker serviks meskipun penelitian lain menunjukkan hal sebaliknya.

HPV bertanggung jawab atas 95 persen kasus kanker serviks. Namun, hanya 63 persen remaja di AS yang telah divaksin. CDC merekomendasikan vaksin untuk pra-remaja usia 11 hingga 12 tahun, tetapi kadang-kadang hanya dua per tiga remaja di rentang usia 13 hingga 17 tahun yang mendapatkan vaksinasi lengkap. Peneliti menyerukan peningkatan kesadaran dan popularisasi skrining kanker serviks, terutama bagi wanita dengan faktor risiko tinggi.

Pentingnya pendidikan seksual dan vaksinasi HPV sangat ditekankan untuk mengurangi risiko kanker serviks, terutama bagi wanita yang berhubungan seksual di usia muda. Skrining kanker juga harus lebih diakses oleh populasi wanita agar deteksi dini dapat dilakukan, mengingat hanya sebagian kecil remaja yang memenuhi syarat vaksinasi.

Sumber Asli: www.dailymail.co.uk

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *