Studi oleh Tie et al. dalam Nature Medicine menunjukkan bahwa biopsi cairan ctDNA yang digunakan untuk mengarahkan pengobatan kanker kolorektal tidak mengurangi hasil meski memungkinkan banyak pasien menghindari kemoterapi. Hasil kelangsungan hidup di kelompok biopsi dan kelompok standar ternyata hampir sama.
Penggunaan tes cairan biopsi DNA tumor sirkulasi (ctDNA) untuk mengarahkan pengobatan kanker kolorektal dalam pengaturan adjuvan menunjukkan hasil yang positif. Penelitian oleh Tie et al. di Nature Medicine membuktikan bahwa metode ini tidak mengorbankan hasil meskipun banyak pasien dapat menghindari kemoterapi. Tes ini mirip dengan tes darah biasa yang memeriksa serpihan ctDNA untuk mendeteksi sel kanker yang tersisa setelah pengangkatan tumor utama.
Dalam uji coba DYNAMIC, 455 pasien pasca-operasi kanker kolorektal dibagi untuk menerima biopsi cairan atau penilaian medis konvensional untuk menentukan kebutuhan kemoterapi adjuvan. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 15% pasien yang menjalani biopsi cairan perlu kemoterapi lanjutan dibandingkan 28% pada kelompok dengan penilaian standar.
Jeanne Tie, penulis utama penelitian, menekankan bahwa “Setelah lima tahun, meskipun penggunaan kemoterapi berkurang pada pasien yang menjalani biopsi cairan, hasil kelangsungan hidup di kedua kelompok hampir sama”. Evaluasi menunjukkan bahwa laju kelangsungan hidup keseluruhan dan bebas kekambuhan lima tahun di kelompok ctDNA masing-masing mencapai 93,8% dan 88%, dibandingkan dengan 93,3% dan 87% pada kelompok manajemen standar.
Penelitian lebih lanjut dapat menggunakan biopsi cairan setelah pengobatan untuk mendapatkan wawasan mengenai efektivitas pengobatan dan risiko kekambuhan di masa depan. Dr. Tie menyimpulkan bahwa “ctDNA liquid biopsies adalah cara yang tepat untuk mengarahkan perawatan pasien ini, memungkinkan banyak orang untuk menghindari kemoterapi dan potensi dampak kesehatan lainnya”.
Biopsi cairan ctDNA dapat menjadi pendekatan efektif untuk mengarahkan pengobatan kanker kolorektal tanpa memperburuk hasil kelangsungan hidup. Metode ini memungkinkan banyak pasien menghindari kemoterapi sambil tetap mendapatkan hasil yang sebanding dengan kelompok lain. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengoptimalkan pengobatan lebih jauh.
Sumber Asli: ascopost.com