Dua inisiatif baru bisa meningkatkan pengujian onkogen di perawatan primer. Penelitian menemukan bahwa hingga 10% kanker disebabkan oleh gen yang terdeteksi oleh tes. Pendekatan titik perawatan lebih tinggi dalam penyelesaian kuesioner, namun kelompok keterlibatan langsung lebih banyak yang mendapatkan tes.
Dua inisiatif baru dapat membantu meningkatkan pengujian onkogen di pengaturan perawatan primer, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Swisher et al. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 10% kanker disebabkan oleh gen yang dapat terdeteksi dengan tes komersial, khususnya pada individu dengan riwayat keluarga kanker.
Gen kanker seringkali tidak diperiksa dalam praktik perawatan primer karena dianggap rumit dan banyak hal lain yang harus diatasi oleh dokter. Elizabeth Swisher, MD, menjelaskan bahwa “ini adalah kesempatan yang hilang” untuk deteksi dini risiko kanker.
Dalam penelitian ini, dua metode diuji: pendekatan titik perawatan, di mana pasien diundang mengisi kuesioner, dan pendekatan keterlibatan langsung dengan surat atau email. Dari 95,623 pasien, 18,030 dihubungi langsung dan 41,558 melalui email. Kuesioner mengumpulkan informasi mengenai riwayat kanker dan etnisitas pasien.
Pasien yang mungkin membawa gen kanker ditawarkan tes gratis yang dapat dilakukan di rumah. Temuan menunjukkan bahwa pendekatan titik perawatan menghasilkan 19.1% penyelesaian kuesioner, lebih tinggi dibandingkan 8% dari pendekatan keterlibatan langsung. Namun, 44.7% dari kelompok keterlibatan langsung mendapatkan tes, dibandingkan 24.7% dari kelompok titik perawatan.
Dr. Swisher menekankan bahwa “kedua strategi memiliki manfaat”, tetapi perlu cara untuk meningkatkan tes dan mengurangi hambatan dalam proses pengujian. Informasi lebih lanjut bisa dikunjungi di jamanetwork.com.
Studi ini menunjukkan pentingnya dua pendekatan dalam mendorong pengujian gen kanker di perawatan primer. Meskipun pendekatan titik perawatan lebih efektif dalam mengumpulkan data, keterlibatan langsung menghasilkan rasio lebih tinggi dalam pengujian yang dilakukan. Keduanya menunjukkan kebutuhan untuk mengatasi hambatan dalam pengujian gen kanker.
Sumber Asli: ascopost.com
