Kejadian dan Mortalitas Kanker di Asia Tenggara Tahun 2022

Studi dalam The Lancet Oncology menyajikan data kanker di Asia Tenggara untuk 2022, mencatat 1.146.810 kasus baru dan 716.116 kematian. Kanker payudara dan paru-paru teratas di kalangan wanita dan pria. Meningkatnya prevalensi kanker diperkirakan akan terjadi hingga 2050, menuntut kolaborasi regional untuk penanganan yang lebih baik.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology oleh Dee et al. mengungkapkan tingkat kejadian dan kematian kanker di Asia Tenggara pada tahun 2022. Penelitian ini menggunakan data dari database GLOBOCAN 2022 yang dikembangkan oleh International Agency for Research on Cancer untuk 11 negara di Asia Tenggara: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor-Leste, dan Vietnam.

Dalam studi ini, ditemukan bahwa total seluruh kanker di Asia Tenggara mencapai 1.146.810 kasus baru pada tahun 2022, yaitu 545.725 (47,6%) di pria dan 601.085 (52,4%) di wanita. Jumlah kematian akibat kanker adalah 716.116, terdiri dari 385.430 (53,8%) di pria dan 330.686 (46,2%) di wanita.

Angka kejadian kanker yang disesuaikan dengan usia (ASIR) tertinggi terdapat pada pria (235,89) dan wanita (231,01) di Singapura. Angka kematian yang disesuaikan dengan usia (ASMR) terbesar pada pria di Laos (132,91) dan wanita di Brunei (104,20).

Kanker payudara merupakan kanker paling umum di kalangan wanita di seluruh negara, dengan ASIR tertinggi di Singapura (72,61) dan Filipina (60,34). Sedangkan ASMR tertinggi untuk kanker payudara ditemukan di Filipina (24,7), Malaysia (19,30), dan Singapura (17,82).

Pada pria, kanker paru-paru paling sering didiagnosis di Filipina (ASIR = 37,66), diikuti oleh Malaysia (23,23) dan Myanmar (21,59). ASMR tertinggi untuk kanker paru-paru ditemukan di Filipina (33,59) dan Singapura (31,94).

Kanker hati menjadi penyebab kejadian dan kematian tertinggi di pria di Kamboja, Laos, Vietnam, dan Thailand, serta menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di wanita di Laos (ASMR = 13,49) dan Kamboja (13,34).

Kanker serviks adalah penyebab kematian akibat kanker teratas di Myanmar (ASMR = 13,37). Kanker kolorektal adalah jenis kanker paling umum di pria di Singapura (ASIR = 39,41) dan Brunei (37,70).

“Diperkirakan pada 2050, sebanyak 2,03 juta kasus baru kanker akan terjadi di Asia Tenggara setiap tahunnya, peningkatan 89,2% di pria dan 65,6% di wanita” – investigasi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pola kejadian dan kematian kanker saat ini didominasi oleh kanker payudara di wanita dan kanker paru-paru di pria, sementara kanker terkait infeksi juga umum di beberapa negara. Kolaborasi regional perlu diperkuat untuk meningkatkan pencegahan, diagnosis, perawatan, dan penelitian kanker di Asia Tenggara.

Studi ini menunjukkan angka kejadian dan kematian kanker yang signifikan di Asia Tenggara pada 2022. Kanker payudara dan paru-paru mendominasi statistik, dengan peningkatan signifikan diperkirakan hingga 2050. Penekanan pada kolaborasi regional diperlukan untuk perbaikan dalam penanganan kanker.

Sumber Asli: ascopost.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *