Pengobatan kanker kini lebih terfokus pada perawatan yang tidak invasif, dengan penekanan pada individualisasi dan kualitas hidup pasien. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak kasus kanker tidak memerlukan perlakuan agresif, dan solusi alternatif seperti pemantauan aktif dapat menghasilkan hasil yang sama baiknya tanpa efek samping yang merugikan.
Pendekatan “potong, bakar, dan racun” dalam pengobatan kanker, yang melibatkan bedah invasif, radiasi kuat, dan kemoterapi beracun, sedang dipertimbangkan kembali. Dengan pemahaman baru tentang biologi kanker, pengobatan kini beralih dari pendekatan “satu ukuran untuk semua” menuju perawatan yang lebih terpersonalisasi dan keputusan kolaboratif.
Tren de-eskalasi terlihat jelas pada kanker payudara. Dokter telah beralih dari mastektomi radikal pada akhir 1800-an menjadi operasi pengawetan payudara. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa prosedur, seperti biopsi kelenjar getah bening sentinel bahkan mungkin tidak lagi diperlukan.
Deteksi dini kanker juga memiliki sisi negatif, seperti deteksi lesi abnormal yang tidak akan pernah berkembang. Banyak pasien menerima perawatan tidak perlu yang tidak mengurangi kematian. Penelitian mengenai kanker, seperti listrik karsinoma in situ (DCIS), menunjukkan bahwa pengawasan aktif mungkin bisa menghindarkan sebagian pasien dari perlakuan invasif.
Untuk kanker prostat, kesadaran tentang risiko manfaat penyaringan PSA telah meningkat, membuat banyak pria kini memilih pengawasan aktif daripada intervensi bedah yang invasif. Dalam konteks ini, beberapa profesional kesehatan menyarankan untuk mempertimbangkan lesi yang tidak agresif sebagai “precancer.”
Metode baru dalam pembedahan dan radiasi, seperti pembedahan laparoskopi dan terapi proton, menawarkan pendekatan yang lebih ringan. Selain itu, obat baru seperti terapi yang ditargetkan semakin banyak digunakan dan lebih efektif dengan efek samping yang lebih sedikit.
Pengobatan kanker kini diperhatikan lebih dari sekadar mengobati sel kanker, tetapi juga mempertimbangkan kualitas hidup pasien. Misalnya, dalam studi TAILORx, banyak wanita dengan risiko sedang dapat menghindari kemoterapi setelah operasi. Namun, beberapa jenis kanker agresif masih membutuhkan pendekatan lengkap dari pengobatan yang ada.
Pendekatan pengobatan kanker mulai bergerak ke arah yang lebih bukan yurisdiksi, dengan kemajuan dalam teknologi dan penyelidikan. Keputusan akhir tetap individual, bergantung pada preferensi dan kebutuhan pasien. Holistik dan kolaboratif dalam pengambilan keputusan dengan penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang prosedur yang lebih ringan.
Tren pengobatan kanker mulai bergeser dari pendekatan invasif tradisional ke pengobatan yang lebih moderat dan terpersonalisasi. Penelitian menunjukkan bahwa tidak semua jenis kanker memerlukan perlakuan keras, dan perawatan yang lebih ringan dapat meningkatkan kualitas hidup tanpa mengorbankan hasil. Dengan meningkatnya kesadaran tentang pilihan pengobatan yang ada, penting bagi pasien untuk menjalin hubungan kolaboratif dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan pilihan terbaik sesuai dengan kebutuhan individu.
Sumber Asli: www.cancerhealth.com