Penelitian DYNAMIC trial menunjukkan liquid biopsy efektif mengurangi kemoterapi bagi pasien kanker kolorektal tanpa mengurangi kelangsungan hidup. Hanya 15% pasien dalam grup liquid biopsy yang memerlukan kemoterapi, dibandingkan 28% dalam grup standar. Hasil kelangsungan hidup lima tahun hampir sama di kedua grup.
Dari hasil uji coba di Australia, penggunaan liquid biopsy dalam pengobatan kanker kolorektal menunjukkan bahwa banyak pasien dapat menghindari kemoterapi tanpa memengaruhi hasil kesehatan mereka. Dalam DYNAMIC trial yang melibatkan 455 pasien pasca operasi, ada dua metode untuk menentukan kebutuhan kemoterapi: melalui liquid biopsy atau dengan kriteria standar dokter.
Liquid biopsy dilakukan dengan menguji sampel darah untuk mendeteksi fragmen DNA tumor sirkulasi (ctDNA) yang menunjukkan bahwa masih ada sel kanker. Hasilnya, hanya 15% pasien dalam kelompok liquid biopsy yang membutuhkan kemoterapi, dibandingkan dengan 28% pasien berdasarkan penilaian dokter. Hasil ini diikuti selama lima tahun.
Hasil studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Medicine menunjukkan bahwa angka keseluruhan kelangsungan hidup lima tahun hampir sama: 93,8% untuk kelompok ctDNA dan 93,3% untuk kelompok standar. Begitu juga dengan kelangsungan hidup bebas kekambuhan, yaitu 88% versus 87%. Penelitian juga menemukan bahwa pengujian tambahan pada liquid biopsy dapat memberikan wawasan mengenai efektivitas pengobatan dan risiko jangka panjang kanker kembali.
Penggunaan liquid biopsy dalam pengobatan kanker kolorektal memungkinkan banyak pasien menghindari kemoterapi tanpa mengurangi efektivitas perawatan. Dengan hasil kelangsungan hidup yang serupa pada kedua kelompok, metode ini terbukti berpotensi lebih aman dan efektif.
Sumber Asli: healthcare-in-europe.com