Mahasiswa Rutgers merakit 1.600 kit tes rumahan untuk kanker kolorektal. Proyek ini meningkatkan kesadaran akan skrining dini di kalangan komunitas berpenghasilan rendah. Skrining kanker kolorektal menjadi fokus utama karena peningkatan kasus di bawah 50 tahun dan diharapkan bisa diperluas ke kampus lainnya.
Sebuah kelompok mahasiswa Rutgers telah menyiapkan lebih dari 1.600 kit tes rumah untuk mendukung pentingnya skrining dini kanker kolorektal, penyebab kematian kanker kedua terbanyak di AS. Relawan dari Rutgers Health Service Corps siap setiap minggu sejak September lalu untuk merakit kit tes FIT (fecal immunochemical test) bagi pasien di Eric B. Chandler Health Center, klinik masyarakat di New Brunswick.
Proyek ini bertujuan memudahkan orang untuk melakukan skrining kanker kolorektal secara pribadi. Ethan Halm, wakil rektor kesehatan populasi di Rutgers Health, menekankan pentingnya skrining, “Colon cancer is one of the handful of cancers where there’s good data that screening saves lives.”
Skrining kanker kolorektal kini menjadi tujuan kesehatan nasional, terutama karena peningkatan diagnosis pada individu di bawah 50 tahun. Pada tahun 2021, poin usia untuk skrining diturunkan dari 50 menjadi 45 tahun.
Banyak orang tidak menyadari bahwa usia rekomendasi untuk mulai skrining telah berubah. Halm mendorong Rutgers Health Service Corps dan Eric B. Chandler Health Center untuk meningkatkan kesadaran di kalangan orang dewasa berpenghasilan rendah.
Rutgers Institute for Health menjadi tempat pengemasan kit kanker kolorektal setiap Selasa pagi, dengan siswa yang menempelkan label pada tabung koleksi. Instruksi bilingual juga disertakan, dan kit dikirim kepada pasien berusia 45 hingga 75 tahun yang telah direkomendasikan oleh dokter mereka.
Jika hasil tes menunjukkan adanya darah, pasien akan diminta untuk menjalani kolonoskopi. Shanik Quirola, seorang mahasiswa, beralih dari biologi sel ke kesehatan masyarakat setelah terlibat dalam proyek ini, mengaku terinspirasi untuk membantu komunitas.
Lauren Seo, seorang relawan lainnya, mengatakan bahwa pengalaman suaminya yang didiagnosis kanker prostat memotivasi dia. Dia menyatakan, “This reminds me of how early detection is important, especially in colon cancer, compared to any other cancer.”
Miraj Ahmad juga berkontribusi dengan mendistribusikan 100 kit di sebuah acara, mengajak orang-orang untuk mendapatkan tes skrining. “A lot of them got to write these cards and send them out to their friends,” ujarnya.
Studi menunjukkan bahwa 15 hingga 35 persen orang yang tidak terupdate dengan pengujian akan menyelesaikannya. John Hemphill, manajer program, berharap proyek ini akan diperluas ke kampus Newark dan Camden ke depan.
“Dengan ekspansi ini, kami ingin mengembangkan model formal untuk meningkatkan tingkat skrining kanker kolorektal,” tutup Hemphill.
Kelompok mahasiswa Rutgers telah berhasil merakit dan mendistribusikan ribuan kit tes rumahan untuk meningkatkan kesadaran tentang skrining kanker kolorektal. Proyek ini bertujuan untuk membantu deteksi dini dalam privasi rumah, terinspirasi oleh meningkatnya kasus kanker kolorektal pada individu muda. Usaha ini berpotensi untuk diperluas ke lebih banyak pusat kesehatan, memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Sumber Asli: www.rutgers.edu