Uji coba RADIOSA menunjukkan bahwa penambahan ADT pada SBRT meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi pada kanker prostat oligorekurens hormon-sensitif, dengan efek samping terkontrol.
Sebuah uji coba fase II tunggal di Italia (RADIOSA) menunjukkan bahwa penambahan terapi penghambat androgen (ADT) pada radioterapi stereotaktik (SBRT) memperbaiki kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien dengan kanker prostat oligorekurens hormon-sensitif. Uji coba ini melibatkan 102 pasien dari European Institute of Oncology yang diacak untuk menerima SBRT dengan ADT atau hanya SBRT saja. SBRT diberikan dalam dosis 30 Gy dengan tiga fraksi dan ADT selama 6 bulan sebelum SBRT.
Setelah median tindak lanjut selama 31 bulan, kelompok SBRT plus ADT menunjukkan median kelangsungan hidup bebas progresi 32,2 bulan, dibandingkan dengan 15,1 bulan pada kelompok SBRT tunggal. Tingkat kelangsungan hidup bebas progresi biokimia juga lebih lama pada kelompok ADT. Hanya satu kejadian buruk grade 3 yang dilaporkan, sementara tidak ada kejadian grade 4 atau 5. Efek samping ADT yang muncul umumnya grade 1 atau 2, seperti hot flushes dan asthenia.
BACAS tidak tukul tanya lanjut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa RADIOSA adalah uji coba pertama yang memberikan bukti perbaikan kelangsungan hidup bebas progresi klinis dengan kombinasi SBRT dan ADT. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya pengobatan yang ditargetkan metastasis.
Penelitian RADIOSA menunjukkan bahwa kombinasi ADT dan SBRT lebih efektif daripada SBRT tunggal dalam meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien dengan kanker prostat hormon-sensitif. Meskipun tampak menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan durasi optimal ADT dan biomarker untuk respons terhadap SBRT.
Sumber Asli: ascopost.com