Risiko Kanker Kulit dari Anggur Putih Lebih Tinggi Dibanding Anggur Merah

Sebuah meta-analisis menemukan bahwa meskipun risiko kanker secara keseluruhan tidak berbeda antara anggur merah dan putih, anggur putih memiliki risiko kanker kulit yang lebih tinggi sebesar 22%. Penelitian ini menyoroti kemungkinan hubungan antara konsumsi anggur putih dan perilaku berisiko terkait kanker kulit.

Sebuah meta-analisis baru membandingkan risiko kanker dari anggur merah dan putih menunjukkan hasil yang campur aduk. Sementara analisis tersebut tidak menemukan perbedaan signifikan dalam risiko kanker dari kedua jenis anggur secara keseluruhan, terdapat peningkatan risiko kanker kulit sebesar 22% terkait dengan konsumsi anggur putih dibandingkan dengan anggur merah.

Penelitian ini melibatkan analisis 42 studi observasional yang ada, dengan fokus pada efek konsumsi anggur terhadap berbagai jenis kanker, termasuk kulit, prostat, dan payudara. Setiap tambahan 10 g etanol dari anggur merah yang dikonsumsi setiap hari berhubungan dengan peningkatan risiko kanker secara keseluruhan sebesar 5%, meski hilang saat fokus pada studi kasus perbandingan.

Dr. Eunyoung Cho menyatakan, “Kami tidak menemukan perbedaan signifikan dalam risiko kanker antara anggur merah dan putih secara keseluruhan. Namun, kami observasi perbedaan ketika berhubungan dengan risiko kanker kulit. Konsumsi anggur putih, tetapi bukan anggur merah, berhubungan dengan peningkatan risiko kanker kulit.”

Para peneliti menduga ada hubungan antara konsumsi anggur dan aktivitas terkait kanker kulit, seperti berjemur tanpa perlindungan, meskipun tidak dapat memastikan mengapa anggur putih menunjukkan hubungan kanker yang lebih kuat daripada anggur merah. Meski demikian, mereka menyimpulkan bahwa “minum anggur merah mungkin tidak lebih baik daripada minum anggur putih dalam hal risiko kanker.”

Konsensus tentang potensi risiko kanker akibat alkohol telah berfluktuasi. Banyak studi terdahulu mengklaim bahwa konsumsi alkohol dalam level rendah hingga moderat mungkin memberikan manfaat kesehatan kardiovaskular. Namun, banyak studi tersebut mengalami bias dalam penilaian peserta yang berhenti minum karena alasan kesehatan. Setelah mengevaluasi penelitian yang lebih ketat, sebuah tinjauan belakangan melaporkan tidak ada bukti bahwa peminum ringan hidup lebih lama. WHO juga menyatakan efek negatif alkohol, seperti risiko kanker, lebih besar daripada manfaat yang ditawarkan.

Meta-analisis baru menunjukkan bahwa meski tidak ada perbedaan signifikan dalam risiko kanker antara anggur merah dan putih secara keseluruhan, konsumsi anggur putih terkait dengan risiko kanker kulit yang lebih tinggi. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami hubungan ini dan untuk mengevaluasi efek jangka panjang dari konsumsi alkohol pada kesehatan.

Sumber Asli: www.technologynetworks.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *