Risiko Melanoma Tinggi pada Penyintas Kanker Anak: Temuan Penting dari Studi Terbaru

Penelitian menunjukkan penyintas kanker anak memiliki risiko 2 kali lipat untuk mengembangkan melanoma dan kematian terkait melanoma. Tiga faktor pengobatan berisiko termasuk radiasi dosis tinggi, alkilating agent, dan bleomycin. Data dari 25,716 peserta menunjukkan bahwa pengawasan dan pencegahan sangat penting.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penyintas kanker anak memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk mengembangkan melanoma dibandingkan populasi umum. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pasien yang didiagnosis melanoma memiliki risiko kematian dua kali lipat. Melalui penelaahan retrospektif terhadap lebih dari 25,000 partisipan, studi ini mengonfirmasi kekhawatiran bahwa melanoma adalah neoplasma ganas yang serius bagi penyintas kanker anak.

Tiga faktor paparan pengobatan yang diidentifikasi sebagai penyebab risiko tinggi melanoma adalah radiasi dosis tinggi, agen kemoterapi alkilasi, dan bleomycin. Penelitian ini sangat penting karena memberikan wawasan tentang pengobatan yang dapat mempengaruhi risiko penyakit di kemudian hari.

Melanoma adalah kanker kelima terbanyak di AS. Usia menjadi faktor risiko paling signifikan, dengan orang berusia 70 tahun jauh lebih mungkin untuk menderita melanoma dibandingkan anak usia 15 tahun. Namun, penyintas kanker anak berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan melanoma saat mereka dewasa.

Studi ini menggunakan data dari Childhood Cancer Survivor Study (CCSS), menganalisis informasi dari penyintas kanker muda yang didiagnosis antara 1970 dan 1999. Dari 25,716 partisipan, 177 melanoma terdiagnosis, dengan mayoritas adalah melanoma invasif.

Data menunjukkan bahwa penyintas yang mengalami melanoma kemungkinan besar adalah individu kulit putih, non-Hispanik, dan diobati pada era pengobatan yang lebih awal. Risiko kumulatif melanoma meningkat untuk mereka yang menerima radiasi dosis tinggi dan pengobatan alkilasi.

Dr. Rotz mencatat bahwa temuan tersebut mencerminkan praktik pengobatan dari tahun 1970-an. Pendekatan pengobatan telah berubah, dengan dosis yang lebih rendah dan pengiriman radiasi yang lebih tepat. Risiko kematian dua kali lipat bagi penyintas melanoma menunjukkan bahwa melanoma mungkin menandakan hasil buruk di kemudian hari, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ini.

Studi ini menyoroti pentingnya pengawasan dan pencegahan bagi penyintas kanker anak yang mengembangkan melanoma. Penyintas dengan paparan tertentu berisiko lebih tinggi untuk melanoma dan kemungkinan memiliki risiko menjalani kanker lainnya. Rekomendasi pencegahan termasuk penggunaan tabir surya dan pemeriksaan kulit tahunan oleh dokter kulit, mengingat potensi masalah kesehatan yang lebih luas di masa depan.

Sumber Asli: consultqd.clevelandclinic.org

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *