Studi ACS Menemukan Kebakaran Hutan Menjadi Tantangan bagi Perawatan Kanker

Sebuah studi ACS menemukan pasien kanker paru-paru yang terpapar kebakaran hutan harus menjalani rawat inap lebih lama, rata-rata 9,4 hari dibandingkan 7,5 hari tanpa bencana. Penelitian ini menunjukkan perlunya pedoman untuk melindungi kesehatan pasien selama kejadian bencana. Biaya tambahan dan dampak kesehatan yang lebih luas meningkat seiring dengan frekuensi kebakaran hutan.

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh American Cancer Society (ACS) menemukan bahwa pasien kanker, khususnya mereka yang pulih dari operasi kanker paru-paru, menghadapi tantangan tambahan saat bencana kebakaran hutan terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawat inap pasien yang terpapar kebakaran hutan lebih lama dibandingkan dengan pasien yang tidak terpapar, yaitu 9,4 hari berbanding 7,5 hari. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute (JNCI).

Dr. Leticia Nogueira, direktur penelitian layanan kesehatan di ACS, menegaskan bahwa saat ini tidak ada pedoman resmi untuk melindungi kesehatan pasien pasca-operasi kanker paru-paru pada saat kebakaran hutan. “Improvise strategies” mungkin diterapkan oleh dokter, seperti memperpanjang lama rawat inap untuk mendukung pemulihan pasien.

Bencana kebakaran hutan memberikan dampak yang jauh lebih besar bagi pasien, termasuk eksposur terhadap air dan tanah terkontaminasi, stres dari perintah evakuasi, dan gangguan pada layanan transportasi dan pasokan obat. Penelitian ini menggunakan data dari National Cancer Database, menganalisis pasien yang menjalani lobektomi atau pneumonektomi untuk kanker paru non-sel kecil antara 2004 dan 2021.

Dua hari tambahan pada lama rawat inap ini dapat memiliki implikasi ekonomi bagi sistem kesehatan, mengingat biaya rawat inap mencapai sekitar $1,500 per hari. “Studi selanjutnya harus mengevaluasi apakah perpanjangan lama rawat inap dapat meningkatkan hasil perawatan bedah selama bencana,” kata Nogueira.

Dr. Nori Sarma dari Harvard juga mengingatkan bahwa penelitian ini hanyalah awal, menunjukkan dampak cuaca ekstrem terhadap pasien dengan penyakit kronis. Karena kebakaran hutan semakin sering dan meluas, penyedia layanan kesehatan perlu mempersiapkan pedoman baru untuk melindungi kesehatan pasien mereka.

Studi ini menyoroti pentingnya memahami dampak bencana kebakaran hutan pada pasien kanker. Penyedia layanan kesehatan harus siap dengan pedoman baru untuk menjaga kesehatan pasien, terutama mereka yang pulih dari operasi kanker paru-paru. Kebutuhan akan pedoman resmi untuk perlindungan pasien menjadi mendesak agar hasil perawatan tetap optimal meski dalam situasi bencana.

Sumber Asli: pressroom.cancer.org

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *