Tumor Otak pada Pemadam Kebakaran Terkait dengan Bahan Kimia Pelambat Api

Studi menunjukkan pemadam kebakaran memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker otak glioma akibat paparan haloalkana. Penelitian melibatkan 17 pemadam kebakaran dengan masa kerja rata-rata 22 tahun, mendemonstrasikan peningkatan kemungkinan tanda mutasi haloalkana. Hasil ini masih perlu dikonfirmasi dalam penelitian lebih besar untuk memberikan arahan dalam kesehatan masyarakat.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemadam kebakaran mungkin menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker otak akibat paparan bahan kimia dari pemadam kebakaran. Peneliti menemukan bahwa pemadam kebakaran veteran memiliki risiko lebih besar terhadap tumor otak jenis glioma yang dapat disebabkan oleh mutasi gen yang berkaitan dengan bahan kimia pelambat api yang dikenal sebagai haloalkana.

Studi ini menemukan 17 pemadam kebakaran dengan glioma dalam penelitian yang dilakukan di University of California-San Francisco. Para pemadam kebakaran tersebut telah bertugas rata-rata selama 22 tahun. Hasil menunjukkan bahwa tumor otak mereka lebih cenderung mengandung tanda mutasi yang terkait dengan haloalkana, terutama bagi mereka yang sudah lama bekerja sebagai pemadam kebakaran.

Para peneliti membandingkan tumor pemadam kebakaran dengan 18 peserta lainnya yang bekerja di bidang berbeda. Mereka mencatat bahwa meskipun ada tanda mutasi haloalkana pada non-pemadam kebakaran, hal ini cenderung terkait dengan pekerjaan yang juga melibatkan paparan bahan tersebut, seperti cat mobil dan perawatan mesin.

Dr. Elizabeth Claus, pemimpin penelitian, menekankan pentingnya penelitian ini untuk memandu strategi intervensi kesehatan masyarakat dan menentukan bahaya pekerjaan yang dapat dihindari. Meski hasil ini masih bersifat awal, diperlukan konfirmasi dalam data yang lebih besar dan beragam.

Studi ini memberikan informasi awal namun perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini dan memperluas pemahaman kita tentang risiko yang dialami pemadam kebakaran.

Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara paparan haloalkana dan risiko tinggi tumor otak glioma pada pemadam kebakaran. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil ini dan menentukan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan pemadam kebakaran. Pencarian mutasi genetik dapat membantu dalam menetapkan strategi kesehatan masyarakat yang efektif.

Sumber Asli: www.usnews.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *