China Penuhi Target Skrining Kanker Serviks Nasional

China mencapai target skrining kanker serviks di atas 50 persen lebih awal. Namun, masih ada tantangan dalam meningkatkan kesadaran dan akses di daerah pedesaan. Data menunjukkan peningkatan signifikan dari 36,8 persen ke 51,5 persen untuk wanita usia 35 hingga 64 tahun. Kesenjangan antara kota dan desa perlu diperhatikan. Rencana aksi ditujukan untuk meningkatkan skrining hingga 70 persen pada 2030.

China telah memenuhi target untuk meningkatkan tingkat skrining kanker serviks nasional di atas 50 persen lebih awal. Namun, para ahli menyatakan perlunya lebih banyak upaya untuk meningkatkan kesadaran dan memperbaiki akses kesehatan di daerah pedesaan untuk menutup kesenjangan antara kota dan desa. Tingkat skrining kanker serviks mencapai 51,5 persen di antara wanita usia 35 hingga 64 tahun, naik signifikan dari 36,8 persen antara 2018 dan 2019.

Tingkat skrining adalah 57,9 persen untuk wanita usia 35-44 tahun dan 36,8 persen untuk mereka di usia 20 tahun ke atas. Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menganalisis data dari hampir 97.000 wanita di 31 provinsi. Temuan ini menunjukkan bahwa China telah mencapai target 2025 untuk skrining 50 persen wanita usia 35 hingga 64 tahun.

Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat di kalangan wanita di seluruh dunia, dengan sekitar 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian dilaporkan pada tahun 2022. Meningkatkan skrining dianggap sebagai salah satu dari tiga strategi kunci untuk menghilangkan penyakit ini, bersamaan dengan memperluas vaksinasi HPV dan meningkatkan akses pengobatan.

China menyumbang lebih dari 18 persen dari beban penyakit global. Rencana aksi nasional 2023 menargetkan peningkatan tingkat skrining menjadi 50 persen pada 2025 dan 70 persen pada 2030. Sementara hanya tiga provinsi yang mencapai ambang 50 persen lima tahun lalu, kini setengah dari semua provinsi telah melampaui target 2025.

Tingkat skrining di daerah pedesaan masih rendah di 48,2 persen, dengan China timur laut hanya mencatat 33,8 persen. Penelitian menunjukkan bahwa wanita di daerah pedesaan, serta mereka dengan pendapatan rendah dan pendidikan terbatas, kurang mungkin mengakses layanan skrining kanker serviks.

Untuk meningkatkan cakupan skrining, penelitian merekomendasikan peningkatan dukungan kebijakan dan finansial, inisiatif pendidikan kesehatan yang lebih kuat, serta perbaikan akses kesehatan di wilayah pedesaan. Program skrining gratis nasional diluncurkan pada 2009, memberikan 280 juta skrining dan mendeteksi 902.000 kasus kanker serviks atau lesi prakanker.

Mengurangi tingkat kanker serviks di wilayah kurang berkembang menjadi tantangan, terutama karena rendahnya kesadaran kesehatan dan hambatan transportasi. Seorang ahli menyarankan pemanfaatan alat kecerdasan buatan untuk melatih tenaga medis lokal dan meningkatkan cakupan serta akurasi skrining.

China telah mencapai tingkat skrining kanker serviks lebih dari 50 persen, tetapi tantangan tetap ada terutama di daerah pedesaan. Kesenjangan antara kota dan desa perlu diatasi dengan dukungan kebijakan, pendidikan kesehatan, dan peningkatan akses layanan kesehatan. Pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pelatihan tenaga medis juga ditekankan untuk penghapusan kanker serviks.

Sumber Asli: www.chinadaily.com.cn

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *