Kesadaran Kanker Kolorektal: Kenyataan Baru dan Pentingnya Skrining

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, kini menyerang pasien di usia 30-an dan 40-an. Tingkat skrining harus lebih ditingkatkan, serta pentingnya mendengarkan gejala. Pedoman skrining sekarang dimulai pada usia 45 tahun, tetapi banyak yang tidak mengetahuinya.

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, dan kenyataannya berbeda. Kini, kanker kolorektal tidak hanya menyerang orang tua tetapi juga mereka yang berusia 30-an dan 40-an. Banyak pasien muda sudah menunjukkan polip prakarena saat menjalani kolonoskopi, menandakan pentingnya skrining lebih awal dan penyebaran informasi.

Jumlah kasus kanker kolorektal di bawah usia 50 meningkat hampir 50% dalam dua dekade terakhir. Banyak pasien tidak memiliki riwayat keluarga dan tidak menyadari risiko mereka. Seringkali, gejala ringan dianggap sebagai hemoroid, sehingga keterlambatan dalam mencari perawatan dapat berakibat fatal, seperti didiagnosis kanker kolon lanjutan.

Awareness atau kesadaran harus diutamakan. Pedoman skrining kini merekomendasikan untuk memulai skrining pada usia 45 tahun, bukan 50 tahun lagi. Namun, banyak yang belum tahu. Salah paham ini dapat mengancam nyawa. Kanker kolorektal seringkali dapat dicegah jika polip prakarena terdeteksi lebih awal.

Penting untuk berbicara jika mengalami gejala seperti perdarahan rektum. Dokter juga harus mendengarkan keluhan pasien. Skrining adalah alat terbaik untuk mendeteksi kanker lebih awal, namun akses ke skrining sangat kurang, terutama di daerah pedesaan Utah.

Alternatif seperti tes berbasis tinja juga efektif, dan inisiatif “Screen Utah” bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesadaran tentang skrining. Pesan kami jelas: Jika Anda berusia 45 tahun atau lebih, lakukan skrining. Jika mengalami gejala, ucapkan. Jika Anda dokter, dengarkan. Kanker kolorektal dapat dicegah bila dideteksi tepat waktu.

Pentingnya kesadaran akan kanker kolorektal semakin mendesak dengan meningkatnya kasus di usia muda. Pedoman skrining kini dimulai sejak usia 45 tahun, namun banyak yang belum paham. Mengatasi miskonsepsi, meningkatkan akses, dan menyuarakan gejala lebih awal adalah kunci untuk mencegah kanker ini. Kolonoskopi dan alternatif tes seperti FIT harus lebih dipromosikan agar lebih banyak orang berpartisipasi dalam skrining.

Sumber Asli: www.deseret.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *