ACG merilis panduan pertama untuk diagnosis dan pengelolaan kondisi premalignan lambung, menargetkan peningkatan deteksi dini dan kelangsungan hidup pasien. Rekomendasi mencakup pemantauan endoskopik, pengujian *H. pylori*, dan perawatan untuk mengurangi risiko kanker lambung.
American College of Gastroenterology (ACG) telah menerbitkan panduan klinis pertama mengenai diagnosis dan pengelolaan kondisi premalignan lambung. Kondisi ini, termasuk gastritis atrofik dan metaplasia intestinal, mempunyai risiko lebih tinggi berkembang menjadi kanker lambung, yang lebih umum pada individu non-Kulit Putih.
Panduan ini mencakup rekomendasi untuk pemantauan endoskopik bagi pasien berisiko tinggi dengan kondisi premalignan. Rekomendasi ini berfokus pada endoskopi berkualitas tinggi, kriteria histologi, pengobatan displasia, serta peran eradikasi Helicobacter pylori dalam mengurangi risiko kanker lambung.
Endoskopi pemantauan setiap tiga tahun disarankan untuk individu berisiko tinggi berdasarkan faktor endoskopi dan demografis. Pengujian H. pylori serta konfirmasi eradikasi juga diharapkan untuk semua individu dengan kondisi premalignan, guna mengurangi risiko kanker lambung.
Penulis menyebutkan bahwa panduan ACG ini merupakan perubahan paradigma dalam praktik klinis di AS. Tujuannya adalah mengurangi kejadian kanker lambung di AS, meningkatkan deteksi penyakit stadium awal, dan meningkatkan tingkat kel存生 lima tahun dalam waktu dekat.
Panduan baru dari ACG memberikan pendekatan proaktif dalam pengelolaan kondisi premalignan lambung. Dengan penekanan pada pemantauan dan pengobatan dini, diharapkan dapat mengurangi insiden kanker lambung dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien, terutama di kalangan populasi dengan risiko tinggi.
Sumber Asli: www.newswise.com
