Panduan Klinis Terbaru untuk Terapi Radiasi pada Kanker Anal

American Society for Radiation Oncology mengeluarkan panduan klinis baru untuk pengobatan kanker anal, merekomendasikan evaluasi multisidiklin dan terapi kombinasi, serta pengobatan berbasis radiasi. Dosis dan strategi pengobatan disesuaikan untuk meminimalkan efek samping, dengan fokus pada pengobatan yang efektif dan mempertahankan organ.

Panduan klinis yang diterbitkan oleh American Society for Radiation Oncology pada 27 Februari 2025 menguraikan rekomendasi berbasis bukti untuk pengobatan definitif kanker anal. M.D. Mary Feng dari Universitas California merekomendasikan evaluasi multisidiklin dan pengambilan keputusan untuk semua pasien. Umumnya, pengobatan definitif melibatkan terapi kombinasi, seperti penggunaan 5-fluorouracil atau capecitabine bersamaan dengan mitomycin, dengan cisplatin sebagai alternatif bersyarat.

Bagi pasien dengan penyakit stadium awal, eksisi lokal dapat dianggap. Volume target radiasi harus mencakup tumor primer, saluran anal, rektum, serta kelenjar getah bening terkait. Rekomendasi yang lebih spesifik juga diberikan untuk pendekatan terapi radiasi yang dimodulasi dengan intensitas, dengan dosis yang beragam tergantung pada stadium penyakit dan pendekatan RT untuk meminimalkan toksisitas.

Dosis untuk tumor primer adalah antara 4,500 hingga 5,940 cGy dalam 25 sampai 33 fraksi, sementara kelenjar getah bening yang terlibat secara klinis menerima 5,040 hingga 5,400 cGy dalam 28 hingga 30 fraksi. Panduan juga mencakup langkah-langkah untuk mengurangi toksisitas terkait pengobatan, serta anjuran untuk meminimalkan jeda dalam pengobatan. “Terapi radiasi memainkan peran utama dalam manajemen kanker anal, menawarkan pengobatan definitif yang efektif dan mempertahankan organ,” kata Feng.

Panduan klinis baru ini menyediakan rekomendasi komprehensif untuk pengelolaan kanker anal, menekankan pentingnya evaluasi multisidiklin, pilihan terapi dengan kemoterapi kombinasi, dan penggunaan terapi radiasi yang dimodulasi dengan intensitas. Semua langkah bertujuan untuk mengurangi toksisitas dan meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien.

Sumber Asli: www.healthday.com

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *