Peningkatan kasus kanker kolorektal pada orang muda di bawah 50 tahun mendorong penelitian tentang pola makan sehat. Diet kaya serat, buah, dan sayuran dapat membantu menurunkan risiko, sementara konsumsi tinggi daging merah dan alkohol meningkatkan risiko. Diperlukan screening dini untuk deteksi yang lebih baik.
Kanker kolon semakin umum terjadi pada orang di bawah 50 tahun, dengan tingkat diagnosis yang meningkat lebih dari 2% per tahun antara 2012 dan 2021, menurut American Cancer Society. Dokter David Liska, seorang ahli bedah kolorektal, menegaskan bahwa kanker ini tidak hanya dialami oleh orang tua atau yang kelebihan berat badan, melainkan dapat dialami oleh siapa saja.
Peningkatan kasus kanker kolorektal, khususnya di kalangan muda, menjadi perhatian. Menurut Dr. Liska, terdapat teori mengenai perubahan lingkungan dan genetika yang berkontribusi terhadap hal ini. Penelitian terbaru dari Australia menunjukkan pola makan sehat dapat mengurangi risiko kanker kolon, dengan fokus pada konsumsi buah, sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan lemak sehat,
Dianjurkan untuk membatasi konsumsi gula dan alkohol, sebab keduanya berkontribusi pada risiko kanker. Meskipun tidak ada satu makanan yang bisa disalahkan, diet tinggi daging merah dan alkohol terkait dengan peningkatan risiko. Selain itu, makanan tinggi serat membantu mengurangi peradangan, tetapi konsumsi gula berdasarkan biji-bijian bukan utuh dapat membatalkan manfaat tersebut.
Kebanyakan kasus kanker kolorektal pada orang muda ditemukan di sisi kiri kolon, dan sering kali terdeteksi pada tahap yang lebih lanjut karena screening kanker kolon baru dianjurkan setelah usia 45 tahun. Dengan demikian, pola makan yang lebih baik dapat membantu pencegahan penyakit ini pada semua usia.
Pola makan sehat yang kaya serat, buah, sayur, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko kanker kolon, terutama pada orang di bawah 50 tahun. Diet yang buruk, khususnya tinggi daging merah dan alkohol, justru meningkatkan risiko. Selain itu, kebiasaan hidup yang sehat dan pencegahan dini sangat penting dalam menangani kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.walb.com