Model Risiko Berbasis EHR Berpotensi Tingkatkan Skrining Kanker Lambung

Studi terbaru mengungkapkan potensi rekam medis elektronik (EHR) dalam memprediksi risiko kanker lambung, memungkinkan deteksi dini yang lebih efisien. Peneliti mengevaluasi 614 pasien, mengidentifikasi faktor risiko seperti usia dan ras. Model ini diharapkan dapat dikembangkan untuk penyakit lain, meningkatkan perawatan personal.

Sebuah studi baru menunjukkan potensi rekam medis elektronik (EHR) sebagai alat untuk memprediksi risiko kanker lambung. Dengan menggunakan model prediktif yang menganalisis data klinis harian, peneliti dapat mengidentifikasi individu berisiko tinggi yang memerlukan pemeriksaan endoskopi lebih awal, mengubah praktik pencegahan kanker oleh gastroenterolog. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan hasil pasien dengan kanker lambung, karena metode skrining tradisional bisa invasif dan membutuhkan sumber daya yang signifikan.

Klinisi dapat memanfaatkan data pasien dari EHR, seperti hasil lab, untuk memprediksi risiko kanker dengan cara yang lebih efisien dan noninvasif. “Sangat kuat bahwa kita dapat menggunakan data dunia nyata dari praktik klinis sehari-hari untuk memprediksi sesuatu yang serius seperti kanker lambung,” kata Michelle Kang Kim, MD, PhD, dari Cleveland Clinic.

Dalam studi ini, Dr. Kim dan timnya melibatkan 614 pasien berusia antara 40 hingga 80 tahun yang didiagnosis dengan kanker lambung noncardia (NCGC). Akurasi prediksi risiko NCGC dinilai menggunakan karakteristik area di bawah kurva (ROC) dan estimator 0.632. Hasil menunjukkan bahwa probabilitas NCGC meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih tinggi pada pria, ras kulit hitam, dan Asia, serta terkait dengan penggunaan tembakau dan anemia.

Model yang dihasilkan menunjukkan performa yang kuat dengan nilai estimator 0.632 sebesar 0.731. Meskipun model ini memperlihatkan nilai positif prediktif (PPV) yang mulai mendekati nilai yang diinginkan untuk tes skrining, Dr. Kim dan timnya terus berusaha untuk memperbaiki akurasi prediksi ini.

Penerapan data sains dalam praktek sehari-hari dinilai sebagai kemajuan dalam pengobatan personal. Peneliti berharap model ini dapat dikembangkan untuk mencakup penyakit umum lainnya, membantu mengidentifikasi pasien berisiko tinggi lebih awal dan melakukan intervensi yang diperlukan. Rashmi Advani, MD, menekankan pentingnya model prediksi risiko yang dapat membantu mengidentifikasi pasien tanpa gejala yang berpotensi mendapatkan manfaat dari skrining endoskopi dini.

Studi ini menunjukkan bahwa rekam medis elektronik berpotensi mengubah skrining kanker lambung melalui prediksi risiko berdasarkan data klinis. Penelitian ini memberikan alat yang dapat meningkatkan deteksi dini, memungkinkan intervensi yang lebih efisien dan personal. Dengan meluaskan penerapan model prediksi untuk penyakit lainnya, ini dapat menghadirkan langkah maju signifikan dalam pengobatan preventif.

Sumber Asli: www.gastroendonews.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *