Campak kembali menyebar di AS, terutama berbahaya bagi penderita kanker dengan sistem imun lemah. Vaksin MMR efektif tetapi tidak dapat diberikan kepada kebanyakan pasien kanker. Penting untuk melakukan pencegahan dan menjaga kebersihan serta memastikan orang di sekitar sudah divaksinasi.
Dua puluh lima tahun yang lalu, pejabat kesehatan masyarakat menyatakan bahwa campak telah dihilangkan di Amerika Serikat. Namun, saat ini, dengan menurunnya tingkat vaksinasi, campak mulai menyebar kembali. Mini Kamboj, Epidemiolog Klinik Utama di MSK, memberikan penjelasan penting mengenai campak dan vaksin MMR (campak, gondong, dan rubella) bagi orang dengan kanker dan pengasuhnya.
Campak menyebar dengan mudah melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi bernapas, batuk, atau bersin. Gejala termasuk demam, ruam, mata merah, dan masalah pernapasan. Penyebaran dapat terjadi beberapa hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
Pada awal Maret 2025, terdapat wabah campak besar di Amerika Serikat dengan lebih dari 160 kasus di 9 negara bagian, termasuk New Jersey dan New York. Lebih dari 93% kasus terkait dengan wabah di Texas. Seorang anak yang tidak divaksinasi di Texas meninggal, yang menjadi kematian terkait campak pertama dalam lebih dari sepuluh tahun, dan sekitar 20% pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Campak sangat berbahaya bagi orang dengan kanker yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyebaran campak dapat berisiko serius, terutama jika menyerang otak (ensefalitis) atau paru-paru (pneumonitis). Tidak ada pengobatan yang terbukti untuk campak.
Gejala campak dapat berbeda pada orang dengan kanker. Meskipun tanda-tanda umum adalah demam, batuk, pilek, dan ruam, individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah mungkin tidak mengalami demam atau hanya demam ringan. Ruam yang muncul pun bisa lebih parah atau lebih ringan.
Vaksin MMR telah menjadi vaksin rutin sejak 1968 dan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap campak. Satu dosis vaksin efektif sekitar 93%, sedangkan dua dosis direkomendasikan dengan efektivitas 97%. Nampaknya jarang bagi individu yang sudah divaksinasi untuk terinfeksi campak, jika terjadi, gejala relatif lebih ringan.
Orang dengan kanker aktif yang sedang menjalani kemoterapi tidak dapat menerima vaksin MMR. Ini karena vaksin MMR adalah vaksin hidup yang bisa berbahaya bagi mereka dengan sistem kekebalan yang lemah. Namun, individu yang telah dirawat kanker biasanya tidak memerlukan vaksinasi ulang, kecuali mereka belum divaksinasi sebelumnya.
Pasien yang telah menjalani transplantasi sumsum tulang atau sel punca perlu mendapatkan vaksinasi ulang karena kehilangan perlindungan imun dari vaksin sebelumnya. Vaksin MMR umumnya diberikan setidaknya dua tahun setelah transplantasi.
Bagi individu yang tidak dapat divaksinasi, ada langkah-langkah perlindungan yang dapat diambil. Mereka disarankan untuk menghindari perjalanan ke daerah yang sedang mengalami wabah campak, mencuci tangan secara rutin, dan menjauh dari individu yang menunjukkan gejala. Penting juga untuk memastikan semua orang di sekitar mereka divaksinasi agar tetap aman.
Anggota rumah tangga dapat dengan aman menerima vaksin MMR dan tetap berada di sekitar pasien kanker karena vaksin tersebut tidak menyebar. Adalah esensial untuk tetap mendapatkan informasi terbaru mengenai situasi campak melalui CDC dan departemen kesehatan setempat, terutama bagi mereka yang berisiko.
Saat ini, campak kembali menjadi perhatian serius, khususnya bagi orang dengan kanker yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin MMR sangat effectief, tetapi tidak dapat diberikan kepada sebagian besar pasien kanker. Sementara pencegahan, seperti menjaga kebersihan dan memastikan vaksinasi untuk orang di sekitar, sangat penting untuk melindungi pasien. Tetap update dengan informasi terbaru dari CDC dan departemen kesehatan setempat juga sangat dianjurkan.
Sumber Asli: www.mskcc.org