AVA6000 menunjukkan efikasi dan keamanan yang awal pada pasien dengan kanker kelenjar saliva metastatik dan stadium lanjut. Data dari uji klinis fase 1 menunjukkan tingginya tingkat pengendalian penyakit dan tidak adanya toksisitas jantung yang parah. Pengembangan lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
AVA6000 menunjukkan efikasi dan tanda keselamatan awal pada kanker kelenjar saliva yang sebelumnya telah diobati, baik dalam stadium lanjut maupun metastatik. Data dari bagian dosis-eskalasi uji klinis fase 1 (NCT04969835) menunjukkan di antara 11 pasien yang diobati dengan dosis minimal 250 mg/m2, satu pasien mencapai tanggapan parsial terkonfirmasi. Tingkat pengendalian penyakit adalah 91%, dengan satu pasien mengalami progresivitas penyakit.
Dengan medián tindak lanjut sekitar 5 bulan, median kelangsungan hidup bebas progresi belum tercapai. Lima pasien masih menjalani pengobatan dalam uji dan sembilan dari sebelas pasien tetap bebas dari progresi penyakit. AVA6000 memiliki profil keamanan yang baik dibandingkan dengan doxorubicin konvensional, tanpa dilaporkan adanya toksisitas jantung yang parah.
Pengembangan AVA6000 lanjut ditempuh untuk memberikan data yang menegaskan efikasi klinis dan daya tahan respon pada pasien dengan kanker kelenjar saliva. Penelitian ini juga melibatkan pasien dengan tumor padat yang kemungkinan positif FAP dan pasien dengan sarkoma jaringan lunak yang tidak diobati sebelumnya.
Bagian ekspansi uji ini saat ini sedang mengevaluasi monoterapi AVA6000 pada pasien kanker kelenjar saliva, kanker payudara triple negatif, serta beberapa tipe sarkoma, dengan fokus pada pengobatan lanjutan. Data lengkap dari bagian dosis-eskalasi akan dipresentasikan pada paruh kedua tahun 2025, sementara data awal dari ekspansi dosis diharapkan pada akhir tahun ini.
AVA6000 menunjukkan hasil awal yang menjanjikan dalam meningkatkan efikasi dan keamanan bagi pasien dengan kanker kelenjar saliva stadium lanjut yang sudah diobati. Penelitian lebih lanjut sedang berlanjut untuk memvalidasi hasil ini guna menawarkan terapi yang lebih efektif untuk pasien dengan kebutuhan medis yang belum terpenuhi.
Sumber Asli: www.onclive.com