Studi menunjukkan bahwa pasien kanker paru non-sel kecil yang dirawat di area kebakaran hutan membutuhkan waktu lebih lama di rumah sakit setelah operasi dibandingkan pasien di lokasi tanpa kebakaran.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pasien kanker paru-paru non-sel kecil yang menjalani lobektomi atau pneumonektomi di rumah sakit yang terletak di daerah yang terkena bencana kebakaran hutan membutuhkan waktu pemulihan lebih lama. Penelitian ini diterbitkan pada 11 Maret 2025 dalam Journal of the National Cancer Institute.
Peneliti, dipimpin oleh Leticia M. Nogueira dari American Cancer Society, menganalisis data pasien berusia 18 tahun ke atas yang menjalani perawatan antara tahun 2004 hingga 2021. Mereka membandingkan durasi rawat inap antara pasien yang terpengaruh kebakaran hutan dan pasien yang tidak terpengaruh di fasilitas yang sama, dengan masing-masing 535 pasien.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang terpapar bencana kebakaran hutan memiliki lama tinggal yang signifikan lebih lama di rumah sakit, yaitu 9,4 hari dibanding 7,5 hari untuk pasien yang tidak terpapar. Penelitian ini menekankan pentingnya pedoman kesiapsiagaan bencana yang spesifik untuk populasi pasien tertentu.
Studi ini mengindikasikan bahwa bencana kebakaran hutan berpengaruh pada lama tinggal pasien kanker paru-paru pasca operasi. Dengan pemahaman ini, penting untuk mengembangkan pedoman kesiapan yang lebih baik bagi fasilitas kesehatan dan membuat kebijakan terkait dengan kualitas perawatan yang lebih responsif terhadap kejadian bencana.
Sumber Asli: www.healthday.com