Peneliti di UTEP mengembangkan perangkat portabel untuk deteksi kanker kolorektal menggunakan sampel darah. Metode ini mengatasi masalah kolonoskopi yang mahal dan invasif. Deteksi protein CCSP-2 yang berlimpah di sel kanker menunjukkan potensi biomarker yang kuat. Penelitian didukung oleh National Science Foundation dan akan memerlukan proses paten serta uji klinis.
Peneliti dari Universitas Texas di El Paso sedang mengembangkan perangkat portabel yang lebih sedikit invasif untuk mendeteksi kanker kolorektal melalui sampel darah. Prosedur kolonoskopi tradisional mahal dan tidak menyenangkan serta bisa menimbulkan komplikasi medis. Kanker kolorektal merupakan penyebab kedua kematian terkait kanker terbanyak di AS, sehingga penyaringan sangat penting.
Metode penyaringan lain, seperti tes berbasis tinja, sering kali tidak akurat dan dapat menghasilkan hasil positif palsu. Kanker kolorektal sangat dapat diobati jika terdeteksi lebih awal, sebagaimana dinyatakan oleh Ruma Paul, mahasiswa doktoral kimia di UTEP. Deteksi lebih awal meningkatkan peluang menyelamatkan nyawa dan tes berbasis darah lebih mudah bagi pasien.
Perangkat baru ini berpotensi menjadi solusi yang lebih aman dan efektif untuk deteksi dini kanker kolorektal, menggantikan metode yang lebih invasif. Dengan kemajuan penelitian oleh tim UTEP, harapan untuk deteksi kanker yang lebih akurat dan dapat diakses oleh masyarakat semakin mendekati kenyataan. Dukungan dari National Science Foundation juga menjadi pendorong utama dalam penelitian ini.
Sumber Asli: www.azosensors.com