Risiko Kanker Serviks Meningkat Setelah Keluar dari Skrining

Studi menemukan risiko kanker serviks rendah bagi wanita yang memenuhi kriteria keluar skrining, namun meningkat dengan usia. Wanita berusia 65 tahun dapat keluar dari skrining dengan hasil tes Papanicolaou negatif. Penelitian ini melibatkan model risiko dan menunjukkan sensitivitas terhadap asumsi tentang kejadian HPV.

Sebuah studi baru menemukan bahwa risiko kanker serviks tetap rendah bagi wanita yang memenuhi kriteria keluar dari skrining, meskipun meningkat seiring bertambahnya usia dan waktu sejak skrining terakhir. Di Amerika Serikat, wanita berusia 65 tahun dapat keluar dari skrining jika telah menjalani tes Papanicolaou negatif selama tiga kali berturut-turut atau dua kali tes HPV dan Papanicolaou negatif berturut-turut saat berusia minimal 55 tahun.

Penelitian ini menggunakan modeling untuk memperkirakan risiko kanker pada perempuan yang telah menjalani skrining. Studi ini melibatkan empat model dari Cancer Intervention and Surveillance Modeling Network-Cervical Cancer dan fokus pada risiko CIN3, kanker serviks, serta mortalitas kanker serviks. Estimasi risiko disesuaikan dengan usia, stadium, dan waktu kejadiannya.

Empat skenario dibandingkan dalam studi, termasuk tidak ada skrining sebelum keluar, satu skrining sebelumnya, dan mengikuti pedoman skrining AS. Risiko kanker serviks pada skenario berbeda bervariasi, dengan hasil menunjukkan risiko 3 tahun antara 0.035% hingga 0.038%. Untuk risiko 5 tahu, hasil berkisar antara 0.075% hingga 0.083%, menunjukkan hasil yang berkisar dalam interval kepercayaan 95%.

Hasil menunjukkan bahwa meski ada risiko rendah kanker serviks, terdapat sensitivitas terhadap asumsi mengenai kejadian HPV seiring bertambahnya umur. Para peneliti mengingatkan pentingnya mengevaluasi strategi alternatif dengan mempertimbangkan risiko kanker serta efek samping skrining, terutama pada wanita yang lebih tua dengan komorbiditas yang meningkat.

Studi ini menunjukkan bahwa meskipun risiko kanker serviks rendah bagi wanita yang memenuhi kriteria keluar dari skrining, risiko tersebut meningkat seiring bertambahnya usia dan waktu. Penting untuk mempertimbangkan tidak hanya risiko kanker, tetapi juga potensi efek samping dari skrining seiring bertambahnya usia dan kompleksitas kesehatan yang ada.

Sumber Asli: www.contemporaryobgyn.net

Nina Sharma

Nina Sharma is a rising star in the world of journalism, celebrated for her engaging storytelling and deep dives into contemporary cultural phenomena. With a background in multimedia journalism, Nina has spent 7 years working across platforms, from podcasts to online articles. Her dynamic writing and ability to draw out rich human experiences have earned her features in several respected publications, captivating a diverse audience.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *