Tingkat Perawatan Suportif Rendah untuk Pasien Kanker Lanjut

Studi menunjukkan bahwa pasien kanker lanjut sering menerima perawatan agresif di bulan terakhir hidup mereka, meskipun ada peningkatan dalam perawatan suportif seperti hospis dan paliatif. Peningkatan ini memerlukan pendekatan yang melibatkan faktor pasien, dokter, dan sistem untuk meningkatkan kualitas perawatan akhir hayat.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Health Forum, diketahui bahwa banyak pasien kanker lanjut yang menerima perawatan agresif di bulan terakhir hidup mereka, mengabaikan perawatan suportif. Penelitian ini dilakukan oleh Youngmin Kwon, Ph.D., dan tim dari Vanderbilt University Medical Center, yang menganalisis pola perawatan akhir hayat pasien kanker lanjut di antara 33.744 decedent Medicare berusia 66 tahun ke atas yang meninggal antara 2014 dan 2019.

Temuan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah kunjungan perawatan darurat dari 14.0 menjadi 46.2 per 100 orang-bulan menjelang akhir hidup. Penggunaan perawatan hospis juga meningkat dari 6.6 menjadi 73.5 per 100 orang-bulan, perawatan paliatif dari 2.6 menjadi 26.1, dan perencanaan perawatan lanjutan dari 1.7 menjadi 12.8 per 100 orang-bulan. Sekitar 45 persen decedent mengalami intervensi agresif di 30 hari terakhir dalam hidup mereka.

Para peneliti mencatat, “Banyak pasien terus menerima intervensi agresif di akhir hidup mereka dengan mengorbankan layanan perawatan suportif. Untuk meningkatkan kualitas perawatan akhir hayat secara berarti, diperlukan pendekatan multifaset yang mengatasi faktor pasien, dokter, dan sistem yang berhubungan dengan pola perawatan agresif yang terus ada.”

Salah satu penulis juga mengungkapkan hubungan dengan Pfizer.

Studi ini menyoroti bahwa meskipun ada peningkatan dalam penggunaan perawatan hospis dan paliatif, pasien kanker lanjut masih sering menerima perawatan agresif yang mengurangi perawatan suportif. Peningkatan kualitas perawatan akhir hayat memerlukan strategi yang lebih terintegrasi di berbagai aspek. Keterlibatan semua pihak, dari pasien hingga sistem kesehatan, sangat penting.

Sumber Asli: www.hematologyadvisor.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *