Keberhasilan vaksin Covid mendorong pengembangan vaksin kanker berbasis mRNA, dipimpin oleh Dr. Lennard Lee. Vaksin ini mempercepat proses pengujian klinis di Inggris dan sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan persetujuan. Kerjasama dengan perusahaan seperti BioNTech dan Moderna diharapkan dapat memberikan akses kepada banyak pasien.
Pandemi dan Vaksin Covid telah mempercepat pengembangan vaksin kanker berbasis mRNA. Dr. Lennard Lee dari NHS Inggris, yang memimpin penelitian ini, menyatakan bahwa keberhasilan vaksin Covid telah membuka jalan bagi uji coba vaksin kanker yang sebelumnya tidak ada. Vaksin kanker mRNA memberikan instruksi ke tubuh untuk mengenali dan menyerang sel kanker, mirip dengan manual pelatihan untuk sistem kekebalan tubuh.
Vaksin Kanker MRNA dirancang berdasarkan teknologi yang sama dengan vaksin Covid. Setiap vaksin dipersonalisasi sesuai dengan jenis kanker pasien, menjadikannya unik untuk setiap individu. Proses pengujian klinis di Inggris berjalan lebih cepat berkat fasilitas dan penelitian kelas dunia, yang memungkinkan pendaftaran dengan cepat dari 10.000 pasien.
Pengembangan dan Kerjasama dengan perusahaan seperti BioNTech dan Moderna diatur untuk memfasilitasi uji coba ini. Pemerintah Inggris berinvestasi dalam kemampuan penelitian dan produksi vaksin, mengatur kerja sama untuk memberikan akses kepada 10.000 pasien hingga 2030. Keberhasilan awal dari uji coba kanker menandakan potensi akselerasi dalam pengembangan vaksin kanker.
Kedepan untuk vaksin kanker mRNA, ada harapan bahwa vaksin pertama yang disetujui dapat muncul dalam waktu dekat. Uji coba untuk memantau efektivitas vaksin kanker sudah selesai lebih cepat dari yang diperkirakan, dengan hasil yang diharapkan akan keluar akhir tahun ini atau awal 2026.
Vaksin kanker berbasis mRNA menunjukkan potensi besar berkat keberhasilan vaksin Covid. Dr. Lennard Lee menyoroti kecepatan dan efisiensi proses pengembangan vaksin kanker yang sekarang dapat berlangsung dalam waktu yang lebih pendek. Kerjasama antara pemerintah dan perusahaan farmasi turut mempercepat penelitian dan akses bagi pasien, menjanjikan harapan baru dalam pengobatan kanker.
Sumber Asli: www.wired.com