Kombinasi niraparib dan bevacizumab menunjukkan efektivitas dalam pemeliharaan pasien kanker ovarium stadium lanjut. Hasil OVARIO trial menunjukkan median kelangsungan hidup keseluruhan 61,1 bulan dengan risiko efek samping yang terkelola. Terapi ini dapat mempertahankan kualitas hidup pasien tanpa efek negatif yang signifikan.
Terapi pemeliharaan kombinasi niraparib dan bevacizumab menunjukkan efektivitas serta profil keamanan yang sejalan dengan regimen serupa pada kanker ovarium stadium lanjut. Hasil studi OVARIO (NCT03326193) menunjukkan bahwa terapi ini dapat meningkatkan kelangsungan hidup tanpa memengaruhi kualitas hidup pasien yang telah mendapatkan terapi kemoterapi berbasis platinum.
Data yang diperoleh hingga tanggal cut-off 12 Agustus 2024 melibatkan 105 pasien dengan median kelangsungan hidup keseluruhan (OS) selama 61,1 bulan. Efektivitas terapi ini dikonfirmasi oleh hasil yang konsisten dengan studi sebelumnya mengenai kombinasi inhibitor PARP dan bevacizumab. Namun, data subkelompok perlu diinterpretasikan dengan hati-hati karena jumlah pasien yang terbatas.
Pasien dengan kanker ovarium stadium lanjut umumnya mendapatkan bedah dan kemoterapi berbasis platinum. Jika respon lengkap atau parsial dicapai, terapi pemeliharaan dengan niraparib, baik sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan bevacizumab, dapat diberikan. Niraparib telah disetujui sebagai terapi pemeliharaan untuk pasien yang merespon kemoterapi lini pertama.
Studi OVARIO menganalisis efek kombinasi niraparib dan bevacizumab pada pasien baru didiagnosis dengan kanker ovarium stadium lanjut. Dari total 105 pasien, median usia mereka adalah 60 tahun, dan sebagian besar pasien mengalami kanker stadium IV di diagnosis dan memiliki tipe kanker BRCA wild-type.
Hasil analisis menunjukkan median kelangsungan hidup tanpa perkembangan penyakit (PFS) adalah 19,6 bulan secara keseluruhan. Pada kelompok HRD, HRP, dan HRnd, nilai PFS bervariasi. Keamanan terapi sebagian besar konsisten dengan analisis utama, meskipun terdapat laporan kanker primer baru sebanyak 4 kasus.
Efek samping serius terkait pengobatan terjadi pada 19% pasien. Efek samping yang paling umum ditemukan adalah kelelahan dan anemia, namun tidak ada efek samping yang menyebabkan kematian. Terapi yang dialami pasien tidak memengaruhi kualitas hidup mereka selama diukur menggunakan indeks spesifik.
Rata-rata waktu paparan terhadap bevacizumab dan niraparib masing-masing adalah 9 bulan dan 12,4 bulan.
Kombinasi niraparib dan bevacizumab menunjukkan keberhasilan dalam pemeliharaan pasien dengan kanker ovarium stadium lanjut. Data analisis menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup dan kualitas hidup yang terjaga, meskipun ada risiko efek samping ringan. Penelitian ini menekankan pentingnya pemantauan ketat dan penanganan terhadap efek samping yang muncul. Di masa depan, kombinasi ini mungkin menjadi pilihan standar dalam terapi pemeliharaan untuk pasien kanker ovarium setelah kemoterapi berbasis platinum.
Sumber Asli: www.onclive.com