Investigasi terapi CAR T-cell untuk tumor padat kini berfokus pada pengurangan toksisitas on-target dan off-tumor. Penelitian awal menunjukkan efektivitasnya meski ada risiko toksisitas. Brentjens menekankan pentingnya dosis awal yang rendah dan pengendalian panjangnya keberadaan sel CAR T. Dukungan dari institusi akademis juga krusial untuk kemajuan terapi ini.
Para peneliti fokus pada terapi CAR T-cell untuk tumor padat dengan mengurangi toksisitas on-target dan off-tumor. Renier Brentjens, MD, PhD, menjelaskan usaha mitigasi toksisitas ini, menekankan bahwa terobosan kini mulai terjadi pada berbagai tumor padat. Terapi ini menargetkan sel kanker secara lebih tepat dengan harapan dapat digunakan dalam lima tahun ke depan, meski ada tantangan yang harus dilalui.
Penelitian awal menunjukkan hasil positif, seperti pada uji coba fase 1 di mana pasien dengan glioma difus tidak mengalami toksisitas dosis yang membatasi pada tingkat dosis pertama. Namun, beberapa pasien mengalami sindrom pelepasan sitokin pada tingkat dosis lebih tinggi, meskipun ada juga pengurangan volumetrik tumor yang signifikan dan satu pasien mencapai respons lengkap.
Dalam wawancaranya, Brentjens menjelaskan tantangan dalam mengelola toksisitas yang mungkin muncul akibat target yang juga diekspresikan pada jaringan normal. Dia menyarankan agar sel CAR T tidak dipertahankan terlalu lama dan ujicoba dimulai dengan dosis rendah untuk meminimalkan risiko. Selain itu, strategi pengembangan juga mencakup pengenalan gen bunuh diri dalam sel T, yang memungkinkan pengendalian lebih baik terhadap aktivasi sel.
Pengembangan terapi ini di berbagai jenis tumor, termasuk kanker paru kecil dan kanker pankreas didorong oleh ketersediaan target, bukan sekadar pada persepsi bahwa tumor tersebut lebih mudah diobati. Brentjens menekankan pentingnya pengembangan teknologi ini yang berasal dari institusi akademis dan memerlukan dukungan yang berkelanjutan untuk mengatasi pembiayaan yang semakin ketat.
Terapi CAR T-cell terus berlanjut dengan fokus pada pengurangan toksisitas yang tidak diinginkan. Penelitian menunjukkan hasil awal yang positif di beberapa jenis tumor padat, meskipun terdapat tantangan terkait pengelolaan toksisitas. Pendekatan yang hati-hati dalam penelitian ini dan dukungan akademis tetap menjadi kunci untuk kemajuan lebih lanjut dalam pengobatan kanker melalui terapi ini.
Sumber Asli: www.onclive.com