Kisah Inspiratif: Bertahan Hidup Dari Kanker Stadium Empat

Allen Rapert, didiagnosis karsinoma sel skuamosa stadium empat, memilih perawatan eksperimental di Meksiko daripada operasi. Hanya dalam tujuh bulan, ia dinyatakan bebas kanker, berkat metode baru yang menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi. Kisahnya memberi harapan baru bagi penderita kanker.

Allen Rapert, seorang ayah berusia 62 tahun, didiagnosis dengan karsinoma sel skuamosa stadium empat, jenis kanker kulit yang umum di AS. Diagnosis tersebut datang setelah ia mendapati adanya tumor besar di bawah matanya yang menggerogoti tulang tengkoraknya. Dokter merekomendasikan operasi besar dan kemoterapi, tetapi Rapert memilih perawatan eksperimental di Meksiko setelah meneliti alternatif online, bertekad untuk melawan kanker tanpa kehilangan bagian wajahnya.

Setelah lima sesi perawatan di Meksiko, ia dinyatakan bebas kanker hanya dalam tujuh bulan. Tumornya, yang awalnya sebesar bola tenis, menyusut secara signifikan berkat metode inovatif yang dikembangkan oleh Williams Cancer Institute, yang menggabungkan ablasinya dengan pengobatan imunoterapi. Metode ini telah menunjukkan tingkat keberhasilan lebih dari 85% untuk kanker stadium lanjut.

Rapert mulai merasakan gejala setahun sebelum diagnosis, tetapi baru mencari pertolongan medis ketika kondisinya memburuk. Perawatannya dimulai di Cabo San Lucas sebelum dilanjutkan di Mexico City. Sekarang, ia merayakan kesuksesannya dengan pelayaran ke Karibia bersenang-senang bersama keluarganya.

Kisah Allen Rapert menunjukkan harapan baru bagi mereka yang berjuang melawan kanker. Dengan teknik perawatan inovatif, ia berhasil melawan diagnosis yang tampaknya fatal hanya dalam tujuh bulan. Keberhasilan ini juga menyoroti potensi metode perawatan kanker yang lebih efektif melalui pengenalan imuno-terapi secara langsung ke tumor.

Sumber Asli: www.dailymail.co.uk

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *