Opsi Baru untuk Skrining Kanker Kolorektal

Skrining kanker kolorektal kini memiliki lebih banyak opsi, termasuk tes non-invasif seperti FIT dan tes darah Shield. Meskipun lebih nyaman, tidak satu pun dari metode baru ini dapat menggantikan kolonoskopi yang tetap menjadi standar emas. Skrining dimulai setelah usia 45 tahun dan penting untuk mendeteksi kanker lebih awal untuk sukses perawatan.

Sebelumnya, satu-satunya cara untuk skrining kanker kolorektal adalah kolonoskopi, yang dianggap standar emas. Meskipun efektif, banyak orang menghindari kolonoskopi karena memakan waktu dan memerlukan sedasi. Beberapa juga merasa tidak nyaman dengan prosedur ini, meski metode ini terbukti dapat menyelamatkan nyawa. Untuk mendorong lebih banyak orang menjalani skrining, tes baru yang lebih nyaman kini tersedia.

Tes non-invasif baru ini, seperti tes FIT, memungkinkan pengambilan sampel tinja di rumah. FIT mendeteksi darah dalam tinja, sedangkan Cologuard mencari perubahan genetik yang terkait dengan kanker kolorektal. Meskipun lebih nyaman, kedua metode ini tidak seakurat kolonoskopi.

Tahun lalu, tes darah bernama Shield diluncurkan sebagai metode skrining. Tes ini mendeteksi perubahan DNA bebas di darah yang dapat menunjukkan tumor atau pertumbuhan pra-kanker. Ini merupakan alternatif baik untuk individu yang tidak ingin mengumpulkan sampel tinja atau menjalani kolonoskopi, meski Shield memiliki kelemahan.

Meskipun sensitif dalam mendeteksi kanker kolorektal, kemampuan Shield untuk mendeteksi polip pra-kanker tidak terlalu baik. Penelitian juga belum menentukan frekuensi tes ini, yang dapat mempengaruhi biaya. Kolonoskopi sendiri disarankan dilakukan setiap 10 tahun.

Langkah proaktif adalah mulai skrining kanker kolorektal setelah usia 45 tahun, atau lebih awal jika ada riwayat keluarga. Meskipun kolonoskopi adalah metode paling akurat, berdiskusilah dengan penyedia layanan kesehatan mengenai tes yang paling sesuai untuk Anda, terutama jika hasil tes tinja atau darah positif.

Perawatan kanker kolorektal lebih sukses jika ditemukan lebih awal, dengan tingkat kelangsungan hidup lebih dari 90% untuk kanker kolorektal tahap awal. Jadi, jadikan skrining kanker kolorektal sebagai bagian dari langkah menuju kesehatan yang lebih baik.

Kanker kolorektal adalah penyebab kematian kanker kedua di AS, dan penting untuk memiliki berbagai opsi skrining. Metode baru seperti tes FIT dan Shield menawarkan alternatif yang lebih nyaman, meskipun kolonoskopi tetap standar emas. Mulailah skrining setelah usia 45 atau lebih awal jika ada riwayat keluarga. Penting juga melakukan kolonoskopi jika hasil tes awal menunjukkan positif.

Sumber Asli: www.manchesterjournal.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *