Uji klinis KEYLINK-001 menunjukkan bahwa kombinasi pembrolizumab dan olaparib secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien kanker ovarium non-mutasi BRCA, dengan PFS median 23,7 bulan vs 15,2 bulan dalam kelompok kontrol. Efek samping umum termasuk anemia dan mual.
Uji klinis KEYLINK-001 menunjukkan bahwa kombinasi pembrolizumab (Keytruda) dan olaparib (Lynparza) meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) pada pasien kanker ovarium non-mutasi BRCA yang canggih. Data mulai dari analisis sementara fase 3 diungkapkan pada pertemuan tahunan SGO 2025, menunjukkan PFS median 23,7 bulan untuk kombinasi dibandingkan 15,2 bulan pada kelompok kontrol.
Analisis akhir yang dilakukan pada Agustus 2024 melaporkan PFS median yang lebih tinggi, yaitu 23,9 bulan untuk kelompok pembrolizumab/olaparib dan tetap 15,2 bulan untuk kontrol. Setelah 36 bulan, PFS mencapai 38,8% pada kelompok periobizumab/olaparib, dibandingkan 24,5% pada kontrol, menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik.
Populasi intent-to-treat (ITT) menunjukkan hasil yang konsisten dengan kelompok CPS positif. Dalam analisis, kelompok dengan CPS kurang dari 10 juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Penggunaan bevacizumab tidak mempengaruhi hasil ini, karena baik pengguna maupun non-pengguna keduanya menunjukkan hasil PFS yang signifikan.
Total 1.367 pasien terdaftar dengan distribusi acak ke dalam tiga kelompok. Metode pengobatan melibatkan kombinasi kemoterapi dengan atau tanpa pembrolizumab dan olaparib. Selain itu, sebagian besar pasien berusia rata-rata 61 tahun dengan histologi serosa tinggi.
Efek samping yang paling umum termasuk anemia, mual, dan neutropenia, dengan kejadian hipotiroidisme dan pneumonitis juga tercatat. Penelitian ini memberikan wawasan baru dalam perawatan kanker ovarium non-mutasi BRCA, dan menunjukkan potensi kombinasi pembrolizumab dan olaparib dalam meningkatkan PFS.
Studi KEYLINK-001 menunjukkan bahwa kombinasi pembrolizumab dan olaparib dapat secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien kanker ovarium non-mutasi BRCA. Selain hasil PFS yang lebih baik, penggunaan obat-obatan ini dapat berkontribusi pada pengobatan yang lebih efektif untuk pasien di masa depan.
Sumber Asli: www.onclive.com