Positifitas Cyclin E1 Prediksi Respons terhadap Azenosertib di Kanker Ovarium Resisten Platinum

Pasien kanker ovarium platinum-resisten positif cyclin E1 merespons lebih baik terhadap azenosertib. Data dari fase 2 DENALI menunjukkan ORR yang lebih tinggi dan durasi respons yang signifikan. Azenosertib mendapat penunjukan fast track dari FDA untuk kanker ovarium epitelial positif cyclin E1. Efek samping umum termasuk mual dan kelelahan, sementara penelitian lanjutan akan dilakukan.

Pasien dengan kanker ovarium resisten platinum yang positif cyclin E1 menunjukkan respons yang lebih baik terhadap azenosertib dibandingkan keseluruhan populasi DENALI. Cyclin E1 positif merupakan biomarker prediktif respons terhadap azenosertib, berdasarkan data dari bagian 1b uji klinis DENALI fase 2 yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan SGO 2025.

Pada data per 13 Januari 2025, tingkat respons keseluruhan (ORR) pada pasien yang menerima azenosertib sebanyak 20.4%. Pasien positif cyclin E1 menunjukkan ORR sebesar 34.9% berdasarkan evaluasi imunohistokimia. Durasi respons median (DOR) mencapai 6.3 bulan, dan median progresi bebas kelangsungan hidup (PFS) adalah 4.1 bulan.

Fiona Simpkins, MD, mengungkapkan bahwa kanker ovarium serosa tinggi dengan amplifikasi CCNE1 adalah kebutuhan yang belum terpenuhi dan terapi baru sangat dibutuhkan. Ia menjelaskan bahwa overekspresi protein cyclin E1 menyebabkan disfungsi siklus sel yang mengarah pada ketergantungan tinggi terhadap checkpoint G2-M. Menargetkan WEE1 dengan azenosertib dapat berujung pada kematian sel.

FDA telah memberikan penunjukan fast track kepada azenosertib untuk pasien dengan kanker ovarium epitelial positif cyclin E1 yang resisten platinum. Uji klinis DENALI bagian 1b melibatkan 102 pasien yang telah menjalani 1 hingga 5 lini terapi sebelumnya, termasuk bevacizumab.

Efek samping terkait pengobatan yang umum ditemui termasuk mual (66%), kelelahan (60%), dan diare (51%). Penurunan dosis, penghentian pengobatan karena efek samping terjadi dengan frekuensi masing-masing 43.1% dan 21.6%.

Bagian 2 DENALI akan merekrut pasien positif cyclin E1 yang telah menjalani 1 hingga 3 lini terapi sebelumnya. Pasien akan dibagi acak untuk menerima azenosertib pada dosis yang ditentukan. Hasil penelitian meliputi ORR, DOR, PFS, dan tolerabilitas pengobatan. Simpkins menggarisbawahi pentingnya pengembangan azenosertib lebih lanjut pada populasi ini.

Cyclin E1 positif berfungsi sebagai biomarker prediktif yang efektif untuk respons terhadap azenosertib pada pasien dengan kanker ovarium resisten platinum. Terapi ini menunjukkan potensi untuk meningkatkan hasil klinis. Namun, efek samping perlu dimonitor ketat, terutama toksisitas gastrointestinal dan hematologis. Penelitian lebih lanjut di bagian 2 DENALI menunjukkan komitmen untuk pengembangan terapi ini dalam populasi yang relevan.

Sumber Asli: www.onclive.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *