Uji Coba ASCOLT Meneliti Peran Aspirin dalam Mencegah Kekambuhan Kanker Kolorektal

Uji coba ASCOLT menyelidiki peran aspirin dalam mencegah kekambuhan kanker kolorektal. Meski hasilnya tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup tanpa penyakit, ada tren positif dalam kelangsungan hidup secara keseluruhan. Penelitian di Eropa mengkonfirmasi efektivitas aspirin pada pasien dengan mutasi PIK3CA, yang mengurangi risiko kekambuhan lebih dari 50%.

Uji coba ASCOLT adalah penelitian klinis fase 3 berskala besar yang meneliti peran aspirin dalam mencegah kekambuhan kanker kolorektal setelah terapi standar. Dipublikasikan di The Lancet Gastroenterology and Hepatology, hasilnya menunjukkan bahwa meskipun aspirin tidak meningkatkan kelangsungan hidup tanpa penyakit secara statistik, ada tren positif dalam kelangsungan hidup secara keseluruhan. Penelitian di Eropa Utara menunjukkan efektivitas aspirin pada pasien dengan mutasi PIK3CA, yang dapat mengurangi risiko kekambuhan lebih dari 50%.

Selama lebih dari 20 tahun, tidak ada kemajuan terapeutik baru dalam mengurangi risiko kekambuhan kanker kolorektal. ASCOLT dimulai oleh tim peneliti di Singapore National Cancer Centre untuk menguji keamanan dan efikasi aspirin sebagai terapi tambahan setelah terapi standar. Motivasi utama untuk penelitian ini meliputi harga aspirin yang terjangkau dan potensi aspirin dalam mengurangi polip kolorektal.

Dalam penelitian ini, 1,587 pasien kanker kolorektal dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima 200 mg aspirin dan yang lainnya mendapatkan plasebo selama 3 tahun. Meski hasil utama ASCOLT tidak menunjukkan perbedaan signifikan, penelitian ini tetap menemukan tren positif dalam kelangsungan hidup. Aspirin ternyata dapat ditoleransi dengan baik tanpa efek samping yang signifikan.

Penelitian lanjutan tentang aspirin berfokus pada karakter molecular seperti mutasi PIK3CA, yang dapat membantu memilih pasien yang akan mendapatkan manfaat terbesar. Hasil dari trial ALASCCA di Eropa menunjukkan bahwa aspirin dapat mengurangi risiko kekambuhan pada pasien dengan mutasi tersebut. Penelitian ini dapat memicu penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi temuan ini di populasi yang lebih beragam.

Keterlibatan akademisi global sangat penting untuk mengeksplorasi penggunaan obat yang terjangkau bagi pasien kanker di seluruh dunia. Aspirin dapat menjadi salah satu pengobatan kanker yang paling hemat biaya di masa depan, kata Dr. Chia, penulis utama penelitian ini.

Hasil penelitian ASCOLT menunjukkan potensi aspirin sebagai terapi tambahan dalam mengurangi kekambuhan kanker kolorektal, terutama pada kelompok pasien tertentu seperti mereka dengan mutasi PIK3CA. Meski tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup tanpa penyakit secara statistik, penelitian ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut dan menyoroti pentingnya penggunaan obat terjangkau dalam pengobatan kanker. Aspirin mungkin menjadi salah satu solusi hemat biaya untuk perawatan kanker di masa depan.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *