Skrining Kanker Kolorektal: Pentingnya Deteksi Dini untuk Keselamatan

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal. Kanker kolorektal adalah penyebab kedua kematian kanker di AS, dengan 53.010 kematian diperkirakan pada 2024. Skrining yang tepat dan dini dapat mencegah dan mengobati kanker ini. Diskusikan dengan dokter tentang waktu dan jenis skrining yang tepat, mulai dari usia 45 tahun. Kesadaran dan deteksi dini adalah kunci penyelamat nyawa.

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal Nasional. Kanker kolorektal (CRC) masih menjadi penyebab kedua kematian akibat kanker di AS. Di tahun 2024, diperkirakan 53.010 orang akan meninggal karena CRC. Penyakit ini merupakan kanker yang paling umum ke-3 terdiagnosis dan menjadi penyebab utama kematian kanker pada pria di bawah 50 tahun.

Pemeriksaan kanker kolorektal sering diabaikan karena dianggap merepotkan, padahal kanker ini dapat dicegah atau diobati jika terdeteksi dini. Berbagai alat skrining tersedia, termasuk beberapa yang dapat dilakukan di rumah. Pedoman saat ini menyarankan untuk mulai skrining pada usia 45 tahun bagi mereka yang berisiko rata-rata. Pada orang dengan riwayat keluarga kanker kolorektal, skrining dapat dimulai lebih awal.

American Cancer Society juga menyarankan skrining pada usia 45 tahun, dengan intensitas yang lebih tinggi bagi individu berisiko tinggi. Bagi yang berusia di atas 75 tahun, penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai kelanjutan skrining berdasarkan riwayat kesehatan turun-temurun.

CRC berasal dari lapisan usus besar atau rektum dan sering kali dimulai sebagai polip. Jika polip terdeteksi, kanker dapat dicegah melalui pengangkatan tumor tersebut. Gejala dari kanker kolorektal mungkin tidak ada, sehingga skrining menjadi sangat penting. Ciri-ciri yang perlu diperhatikan termasuk perubahan kebiasaan buang air besar, darah pada tinja, diare persisten, perut kembung, nyeri perut, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, hingga ukuran tinja yang mengecil.

Orang dengan riwayat keluarga polip koloni, kanker kolorektal, atau penyakit radang usus memiliki risiko lebih tinggi terhadap CRC. Kolonoskopi merupakan tes standar emas untuk deteksi dan pengobatan polip. Selain itu, prosedur ini dapat dilakukan dengan cara yang lebih lembut dan nyaman.

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan jenis tes yang paling efektif, tergantung pada kesehatan, usia, faktor risiko lainnya, dan riwayat keluarga. Mari kita tingkatkan kesadaran kanker kolorektal dan selamatkan nyawa bersama-sama.

Pentingnya skrining kanker kolorektal di usia 45 tahun atau lebih tidak dapat diremehkan. Kanker ini adalah salah satu penyebab kematian utama, namun dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi lebih awal. Diskusikan dengan dokter untuk menentukan jenis dan frekuensi skrining yang sesuai dengan risiko kesehatan masing-masing individu. Meningkatkan kesadaran dan melakukan skrining dapat menyelamatkan nyawa.

Sumber Asli: www.floridatoday.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *