Grant CPRIT $1 Juta untuk Kembangkan AI dalam Deteksi Kanker Prostat

Sebuah grant sebesar $1 juta dari CPRIT akan digunakan untuk mengembangkan alat AI dalam mendeteksi kanker prostat yang mematikan lebih awal. Penelitian ini bertumpu pada teknologi imaging noninvasif, AI canggih, dan data klinis untuk meningkatkan perawatan pasien.

Sebanyak $1 juta telah diberikan oleh Cancer Prevention and Research Institute of Texas (CPRIT) kepada Erzsébet Merényi dari Rice University, dan peneliti dari The University of Texas MD Anderson Cancer Center, untuk mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengidentifikasi bentuk kanker prostat yang mematikan lebih awal dan meningkatkan pemilihan pengobatan.

Kanker prostat adalah kanker yang paling umum didiagnosis pada pria; meskipun demikian, hasil perawatan pasien sangat bervariasi. Meskipun terapi saat ini biasanya menargetkan hormon pria seperti testosteron, beberapa kanker dapat mengembangkan resistensi terhadap pengobatan.

Penelitian ini didasarkan pada tiga pilar utama:
– Pemantauan Noninvansif: Laboratorium Bhattacharya menggunakan imaging canggih untuk mendapatkan profil metabolisme tumor secara real-time, yang membantu membedakan keadaan abnorma.
– AI Canggih: Tim Merényi menerapkan AI yang terinspirasi oleh jaringan otak untuk memodelkan keadaan kompleks dari data yang tinggi dimensi.
– Data Klinis: Uji coba terapi sistemik di berbagai populasi pasien prostat kanker oleh Pilié akan memberikan data klinis yang kaya terkait dengan efikasi terapi.

Penerapan berhasil dari ketiga pilar ini akan memungkinkan intervensi yang lebih awal dan tepat yang disesuaikan dengan profil penyakit setiap pasien. Pendekatan AI yang dikembangkan Merényi sebelumnya dalam astronomi juga dapat diterapkan pada pasien kanker prostat.

Inisiatif CPRIT untuk mendanai penelitian inovatif ini berfokus pada pemanfaatan AI dalam mendeteksi kanker prostat lebih dini dan meningkatkan hasil perawatan, terutama bagi pasien dengan risiko tinggi. Dengan pendekatan multidisipliner ini, diharapkan dapat membantu memajukan diagnosis dan pengobatan kanker, serta dapat memberikan panduan bagi penggunaan AI di bidang onkologi lainnya.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *