Asuransi kesehatan sementara (STLD) dapat menunda diagnosis kanker dan meningkatkan risiko kematian. Studi mengungkapkan bahwa negara bagian dengan sedikit regulasi STLD mengalami lebih banyak kasus kanker stadium lanjut. Perlindungan pasien dalam asuransi kesehatan penting untuk hasil pengobatan terbaik.
Sebuah studi oleh American Cancer Society menunjukkan bahwa orang yang memilih asuransi kesehatan sementara (STLD) cenderung didiagnosis kanker pada stadium yang lebih lanjut, meningkatkan risiko kematian. Di negara bagian dengan sedikit regulasi terhadap STLD, ditemukan peningkatan diagnosa kanker stadium lanjut dibandingkan negara bagian yang melarang rencana ini. “Sebagian besar rencana STLD tidak mencakup layanan kesehatan penting, seperti skrining kanker, yang dapat menunda diagnosis kanker,” kata peneliti Nova Yang.
Awalnya, STLD dirancang untuk mengisi celah asuransi sementara saat seseorang mengalami perubahan hidup, tetapi sejak 2018, peraturan federal dilonggarkan, memperbolehkan masa berlaku hingga 36 bulan. Perubahan ini menyebabkan peningkatan pendaftaran STLD sebesar 27%, dari 2,4 juta menjadi 3 juta orang pada tahun 2019. “Rencana STLD terasa predatory dan memberikan rasa aman palsu karena menawarkan premi rendah tetapi cakupan minimal,” ucap Lisa Lacasse.
Penelitian ini melibatkan hampir 1,3 juta orang berusia 18 hingga 64 yang didiagnosis kanker antara Januari 2016 hingga Februari 2020. Negara bagian tanpa regulasi STLD mengalami peningkatan 0,76 poin persentase dalam diagnosa kanker stadium lanjut dibandingkan dengan negara bagian yang melarangnya. Penemuan ini menunjukkan bahwa proliferasi STLD membahayakan pasien kanker dan mereka yang berisiko. “Asuransi kesehatan yang komprehensif menyelamatkan nyawa,” tambah Lacasse, menekankan pentingnya perlindungan pasien dalam peraturan ACA.
Studi ini menunjukkan bahwa asuransi kesehatan sementara yang tidak teratur dapat memperburuk diagnosis kanker dan meningkatkan risiko kematian. Dengan rendahnya cakupan layanan kesehatan penting seperti skrining kanker, pasien mungkin tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan lebih awal. Regulasi yang lebih ketat terhadap STLD dapat membantu mengurangi risiko tersebut dan menyelamatkan nyawa.
Sumber Asli: www.usnews.com
