Cara Mengurangi Risiko Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal adalah penyebab kematian tinggi di AS, dengan lebih dari 150.000 diagnosis baru per tahun. Faktor risiko mencakup gaya hidup dan riwayat genetik. Skrining direkomendasikan mulai usia 45 tahun, dan pencegahan melalui gaya hidup sehat dapat menurunkan risiko kanker ini.

Kanker kolorektal adalah penyebab ketiga kematian akibat kanker di pria AS dan keempat di wanita AS, dengan lebih dari 150.000 kasus diagnosis baru setiap tahun. Risiko seumur hidup terkena kanker kolorektal diperkirakan sekitar 1 dari 24 untuk pria dan 1 dari 26 untuk wanita. Maret adalah bulan kesadaran kanker kolorektal.

Dokter Leana Wen, ahli kesehatan CNN, menjelaskan bahwa kanker kolorektal meliputi kanker usus besar dan kanker rektum. Faktor risiko dibagi menjadi yang dapat diubah, seperti obesitas, diabetes, merokok, dan pola makan tinggi daging merah, serta yang tidak dapat diubah, seperti riwayat keluarga dan sindrom genetik.

Usia berpengaruh besar; kanker ini lebih umum setelah usia 50, meski ada peningkatan kasus di bawah usia tersebut. Faktor-faktor seperti obesitas, kebiasaan diet buruk, dan aktivitas fisik rendah bisa berkontribusi.

Pengobatan kanker kolorektal tergantung pada stadium kanker dan kesehatan individu, dengan operasi sebagai metode utama. Skrining dini sangat penting untuk prognosis yang lebih baik. Rekomendasi terbaru menyarankan skrining dimulai pada usia 45 tahun.

Terdapat beberapa metode skrining, termasuk kolonoskopi (setiap 10 tahun), sigmoidoskopi (setiap 5 tahun), dan tes berbasis tinja (setiap 1-3 tahun). Ada juga tes darah baru yang disetujui pada tahun 2024 yang dapat menjadi opsi baik. Orang dengan riwayat keluarga atau risiko lebih tinggi harus memulai skrining lebih awal.

Langkah pencegahan meliputi pemeriksaan tahunan ke dokter, berhenti merokok, mengurangi alkohol, dan meningkatkan aktivitas fisik. Mengubah pola makan dengan lebih banyak sayuran dan serat juga penting untuk mengurangi risiko.

Kanker kolorektal merupakan masalah kesehatan serius dengan risiko tinggi, terutama setelah usia 50 tahun dan bagi mereka dengan faktor risiko tertentu. Penting untuk melakukan skrining secara rutin dan mengadopsi gaya hidup sehat untuk menurunkan risiko. Diskusi dengan penyedia layanan kesehatan sangat dianjurkan untuk penilaian risiko yang tepat dan rekomendasi skrining.

Sumber Asli: metro.newschannelnebraska.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *