Durvalumab kombinasi FLOT menunjukkan bahwa efek samping utama berasal dari kemoterapi, meski beberapa efek imun dapat terjadi. Studi MATTERHORN menunjukkan bahwa profil keamanan durvalumab mirip dengan laporan sebelumnya dan dapat dikelola dengan baik. Penyesuaian dosis dapat digunakan untuk mengurangi efek samping.
Durvalumab, yang dikombinasikan dengan FLOT, menunjukkan bahwa efek samping (AEs) sebagian besar berasal dari kemoterapi, seperti diungkapkan oleh Dr. Yelena Y. Janjigian. Ia menjelaskan temuannya dalam studi MATTERHORN, bahwa kemoterapi berkontribusi besar terhadap AEs dalam pasien kanker lambung yang dapat dioperasi. Efek samping terkait imun dari agen anti–PD-1 atau anti–PD-L1 jarang terjadi, namun dapat berpotensi serius jika terjadi.
Janjigian menyoroti bahwa kombinasi durvalumab dan FLOT memiliki profil keamanan yang mirip dengan laporan sebelumnya. Dalam praktiknya, manajemen AEs dapat dilakukan dengan penyesuaian dosis dan penggunaan antiemetik seperti olanzapine untuk membantu manajemen AEs, termasuk penurunan jumlah sel darah putih. Ia mendukung penerapan penyesuaian dosis atau dukungan faktor pertumbuhan untuk mengurangi AEs, dan mengharapkan hasil yang serupa dengan kemoterapi adjuvant nivolumab pada pasien risiko tinggi.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tantangan utama adalah mencegah dan mengelola efek samping saat menggunakan FLOT dengan aman, namun ini bisa dicapai. Durvalumab juga dianggap aman sebagai perawatan lanjutan selama satu tahun pasca-bedah, dengan metodologi yang sudah dikenal dalam pengobatan pasien risiko tinggi lainnya.
Studi menunjukkan bahwa durvalumab dalam kombinasi dengan FLOT tidak meningkatkan efek samping secara signifikan, dengan sebagian besar berasal dari kemoterapi itu sendiri. Penyesuaian dosis dan pengelolaan AEs dapat meningkatkan tolerabilitas terapi pada pasien kanker lambung. Durvalumab dapat menjadi pilihan yang aman untuk penggunaan jangka panjang pasca-operasi.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com
