Pelonggaran kebijakan rencana asuransi jangka pendek meningkatkan diagnosis kanker tahap lanjut, menurut studi di JAMA Network Open. Penelitian melibatkan lebih dari 1,28 juta pasien dengan analisis 47 negara bagian. Ada peningkatan pada diagnosis kanker tahap lanjut hingga 0,84 poin persentase pada rencana yang tidak diatur dan sebagian diatur.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pelonggaran pembatasan pada rencana asuransi jangka pendek (STLD) yang tidak mencakup manfaat kesehatan esensial seperti skrining kanker, berhubungan dengan meningkatnya diagnosis kanker tahap lanjut. Penelitian ini diterbitkan dalam JAMA Network Open pada 18 Maret 2025.
Nuo Nova Yang, M.S.P.H., dari American Cancer Society, beserta rekan-rekannya, menyelidiki asosiasi kebijakan STLD di tingkat negara bagian dan diagnosis kanker tahap lanjut sebelum dan setelah peraturan federal 2018. Studi ini melibatkan 1,289,366 orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun yang baru didiagnosis kanker di 47 negara bagian dan Distrik Columbia.
Partisipan dikategorikan berdasarkan kebijakan STLD: negara bagian yang terus melarang STLD, yang berhenti menawarkan rencana setelah 2018, yang memperbolehkan STLD dengan pembatasan tambahan, dan yang tidak mengatur STLD lebih lanjut. Penelitian menemukan bahwa kelompok tanpa pembatasan tambahan pada STLD menunjukkan peningkatan diagnosis kanker tahap lanjut sebesar 0,76 poin persentase, sedangkan kelompok dengan beberapa regulasi menunjukkan peningkatan sebesar 0,84 poin persentase. Pola yang sama terlihat pada kanker payudara wanita dan kolorektal.
Kesimpulan dari penelitian ini menyoroti bahwa pelonggaran kebijakan STLD berhubungan dengan meningkatnya diagnosis kanker tahap lanjut. Studi lebih lanjut diperlukan untuk memantau kebijakan STLD federal dan negara bagian terkait perawatan kanker dan hasilnya.
Sumber Asli: www.healthday.com