Survei NCC menunjukkan pria sulit berhenti merokok, sementara wanita kesulitan menjaga berat badan. Meskipun kesadaran pencegahan kanker tinggi, praktiknya rendah. Perbedaan perilaku dikonfirmasi dengan kebijakan pemerintah berpengaruh pada penurunan merokok, sedangkan tantangan tetap ada dalam konsumsi alkohol.
Untuk mencegah kanker, diperlukan gaya hidup sehat seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, menjaga berat badan sehat, dan pola makan seimbang. Namun, survei menunjukkan bahwa pria kesulitan berhenti merokok dan wanita kesulitan menjaga berat badan sehat. Meskipun 80 persen orang Korea menyadari 10 “Aturan Pencegahan Kanker Nasional”, hanya 40 persen yang menerapkannya, terutama di antara pria.
Hasil survei yang dilakukan oleh National Cancer Center (NCC) terhadap 4.000 orang ini menunjukkan tingkat kesadaran tinggi, dengan 79,4 persen pria dan 81,2 persen wanita menyadari aturan tersebut. Namun, tingkat praktiknya rendah; hanya 43,1 persen pria dan 48,9 persen wanita yang menerapkannya. Pria lebih jarang mengambil langkah pencegahan dibandingkan wanita.
Perlakuan berbeda juga terlihat dalam kesulitan masing-masing gender. Wanita mengalami kesulitan dalam “menjaga berat badan sehat” dan “makan makanan seimbang kaya sayur dan buah”, sementara pria kesulitan “menghindari minum alkohol” dan “tidak merokok serta menghindari asap rokok dari orang lain”. Pengurangan kebiasaan merokok menunjukkan bahwa wanita lebih cenderung berhenti dibandingkan pria.
Analisis menunjukkan bahwa tingkat berhenti merokok pria menurun sebesar 2,4 persen antara 2007 hingga 2014, lalu meningkat sebesar 2,6 persen dari 2014 hingga 2023, terkait kebijakan pemerintah yang menaikkan harga rokok dan melarang merokok di dalam ruangan. Namun, abstinensi dari alkohol, faktor risiko kanker utama, terus menurun.
Budaya toleransi alkohol dan pemasaran alkohol yang kuat di Korea menjadi penyebab utama penurunan ini, menunjukkan perlunya intervensi kebijakan. Beberapa negara seperti Singapura dan Selandia Baru sudah menerapkan kebijakan pengaturan alkohol yang ketat.
Kim Byung-mi dari NCC mengungkapkan bahwa meskipun pria dan wanita memiliki perbedaan dalam perilaku kesehatan, pria kurang menerapkan kebiasaan gaya hidup pencegahan kanker. WHO menyatakan 30 hingga 50 persen kasus kanker dapat dicegah melalui gaya hidup sehat, sehingga diperlukan usaha untuk menciptakan atmosfer sosial yang mendukung gaya hidup sehat.
Survei menunjukkan kesadaran tinggi terhadap pencegahan kanker, tetapi praktiknya rendah, terutama di kalangan pria. Wanita lebih berisiko mengalami kesulitan dalam menjaga berat badan, sedangkan pria kesulitan berhenti merokok. Kebijakan pemerintah berdampak positif pada penurunan merokok, namun tantangan muncul dalam menanggulangi konsumsi alkohol. Ini menunjukkan perlunya regulasi lebih ketat dan kesadaran sosial untuk meningkatkan kebiasaan gaya hidup sehat.
Sumber Asli: www.koreabiomed.com